BolaStylo.com - Pelatih Kento Momota, Park Joo-bong, ikut menaruh perhatian terkait keputusan BAM menjadikan Flandy Limpele sebagai pelatih ganda putra.
Struktur kepengurusan pelatih tim bulu tangkis Malaysia kembali mendapat sorotan tajam.
Sebab, posisi strategis yang ada di BAM saat ini bisa dikatakan didominasi oleh pelatih asal Indonesia.
Salah satu pelatih asal Indonesia yang masuk dalam struktur kepengurusan pelatih BAM adalah Flandy Limpele.
Baca Juga: Bak Drama Korea, Eks Partner Kevin Sanjaya Nikahi Mantan Tunggal Putri Indonesia
Flandy Limpele saat ini ditunjuk sebagai kepala pelatih di nomor ganda putra Malaysia menggantikan Paulus Firman.
Sementara itu, Paulus Firman dipindahkan untuk menjadi pelatih kepala nomor ganda campuran.
Sedangkan Chan Chong Min yang merupakan satu-satunya pelatih asli Malaysia ditugaskan mengisi jabatan pelatih ganda putri.
Baca Juga: Hengkang dari PBSI, Eks Partner Kevin Sanjaya Ungkap Perbedaan Pemain Indonesia dan AS
Perubahan struktur kepengurusan pelatih di BAM ini membuat pelatih kepala tunggal Jepang, Park Joo-bong turut berkomentar.
Pelatih Kento Momota itu heran dengan keputusan BAM menunjuk Flandy Limpele sebagai pelatih kepala ganda putra Malaysia.
Menurutnya, Flandy Limpele belum membuktikan dirinya sebagai pelatih.
Baca Juga: Tinggalkan Pelatnas, Eks Tunggal Putri Indonesia Raih 6 Gelar Bersama Kanada
Penilaian Park ini merujuk pada hasil polesan Flandy Limpele yang belum terlihat saat melatih di salah satu klub bulu tangkis di Jepang, Hitachi.
"Pilihan BAM ini betul-betul menarik," kata Park Joo-bong, dilansir BolaStylo.com dari The Star.
"Flandy sempat melatih klub Hitachi di Jepang beberapa waktu, tetapi tak ada satu pun pemain ganda dari klub itu mampu menembus tim nasional Jepang."
"Salah satu pasangan ganda yang dilatih Flandy masuk ke tim cadangan Jepang, tetapi peringkat mereka paling rendah," kata Park lagi.
Lebih lanjut, Park juga menyinggung peran peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu ketika melatih di India.
Flandy Limpele saat itu melatih para pemain ganda putra India, salah satu Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Baca Juga: Tak Disangka, Eks Tunggal Putri Indonesia Jadi Rebutan 4 Negara Usai Tinggalkan Pelatnas
Menurut Park, kapasitas Flandy Limpele belum terlalu terlihat karena duet tersebut sudah menembus posisi 10 besar dunia sebelum dia datang.
"Saya yakin justru pelatih asal Malaysia, Tan Kim Her, adalah sosok di belakang bersinarnya pasangan India itu (Rankireddy/Shetty) sebelum Flandy tiba."
"Namun, saya tahu Flandy adalah pelatih pekerja keras dan dia berhasil menjaga standar para pemain ganda India. Determinasi seperti inilah yang bisa membawa perjalanan karier seorang pelatih jauh," kata Park lagi.
Kini, Park berpendapat bahwa ujian sebenarnya Flandy Limpele adalah menjadikan Aaron Chia/Soh Wooi Yik sebagai pasangan langganan juara.
Baca Juga: Pelatih Beberkan Kondisi Kento Momota Usai Jalani Operasi Plastik
Duet tersebut sudah berhasil mencapai final final All England 2019 dan perempat final Kejuaraan Dunia 2018, tetapi belum memenangkan gelar utama.
"Paulus sudah melakukan tugasnya dengan baik, membawa Chia/Soh menjadi salah satu pasangan 10 besar dunia," ucap Park Joo-bong.
"Saya kira, tugas Flandy sekarang adalah menjadikan mereka pasangan juara. Hal itu adalah ujian sesungguhnya."
"Chia/Soh adalah pasangan yang berbakat dan telah memberikan tantangan bagus kepada para pasangan top dunia. Yang diperlukan mereka saat ini adalah keberanian ekstra untuk menjadi kampiun," kata Park menegaskan.
Source | : | the star |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |