"Tentu saja, Natsir dan Ahmad. Kami (Lee/Chau) bertanding melawan mereka beberapa kali, tetapi kami sering kalah dari mereka. Mereka seperti 'pembunuh' bagi kami pada suatu turnamen," ucap Chau.
Meski kerap dikalahkan, Chau rupanya menyimpan kekaguman apda Liliyana dan Tontowi.
Chau mengaku menyukai kerja keras keduanya dan betapa hebatnya skill mereka di lapangan.
"Saya menyukai cara Ahmad dan Natsir berlatih keras dan terus berubah dari tahun ke tahun. Mereka sangat pintar dan cerdas sebagai pasangan," kata Chau memuji.
"Skill Natsir dan Ahmad, serangan dan penempatan bola dari Ahmad, lalu bagaimana Natsir mengatur permainan di depan net," tambah Chau.
Chau kemudian kembali mengenang saat menghadapi Tontowi/Liliyana, ia tak pernah peduli soal menang dan kalah, ia hanya menikmati eprtandingan yang menyenangkan baginya.
"Saya ingat betapa menyenangkannya bertanding melawan mereka. Saya tidak peduli soal menang atau kalah. Saya menikmati tantangannya, saya menikmati momennya, sering kali begitu," tutur Chau.
Terlepas dari betapa menyenangkannya pertandingan itu menurut Chau, ganda campuran Hongkong itu pernah menang dua kali dari Tontowi/Liliyana saat berpasangan dengan Lee.
Lee/Chau memiliki catatan head to headt 2-7 (menang dua kali kalah 7 kali) dari Tontowi/Liliyana.
Baca Juga: Menurut Gary Neville Manchester United Harus Belajar dari Liverpool Soal Satu Hal Ini
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |