BolaStylo.com - Keluh kesah tim Yamaha mengiringi keberhasilan Valentino Rossi pada seri kedua ajang MotoGP 2020.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, telah menjalni dua seri awal MotoGP 2020.
Pada seri pertama MotoGP 2020 di Jerez, Spanyol, Valentino Rossi gagal menyelesaikan balapan hingga finis.
Valentino Rossi saat itu menjadi satu-satunya pebalap Yamaha yang gagal menyentuh garis finis.
Baca Juga: MotoGP Andalusia - Salah Ambil Motor Valentino Rossi, Vinales Minta Maaf
Namun, Valentino Rossi tampil cukup bagus ketika menjalani balapan utama MotoGP Andalusia 2020 di Sirkuit Jerez, Minggu (26/7/2020).
Dia berhasil meraih podium ketiga setelah finis di belakang pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, dan rekan setimnya, Maverick Vinales.
Bagi Valentino Rossi, podium ketiga merupakan pencapaian impresif karena sudah lama tak naik podium.
Dia terakhir kali mencatatkan podium ketika tampil di MotoGP Americas, 15 April 2019.
Meski begitu, keberhasilan Valentino Rossi pada MotoGP 2020 rupanya membuat tim Yamaha kerepotan.
Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan penyebab timnya dibuat kerepotan oleh Valentino Rossi.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2020 Terbaru -Valentino Rossi Lebih Baik, Marc Marquez Harus Bersabar
Pembalap berjuluk The Doctor itu ternyata terus memberikan tekanan kepada tim Yamaha.
Bahkan, Valentino Rossi mengatakan bahwa dia harus mendapat perhatian penuh selama masih menjadi pembalap Yamaha.
Pembalap berjuluk The Doctor itu juga sempat meminta tim mekanik Yamaha menyetel motornya sesuai dengan keinginan dan gaya balapnya.
Baca Juga: MotoGP Andalusia - Janji Fabio Quartararo Jika Marquez Kembali Membalap
"Kami punya 4 pembalap dan semua punya setelan motor mirip-mirip, tapi Vale selalu bermasalah dengan bannya," kata Jarvis dilansir BolaStylo.com dari Tuttomotoriweb.com.
"Setelah pekan pertama, ketika hasilnya buruk, dia mengira dia harus mengubah sesuatu."
"Dia menekan orang di boks agar mengganti setelannya, dia ingin memakai setelan lamanya dulu," jelasnya.
Terkait hal ini, Lin Jarvis mengaku tidak mudah membuat tim mekanik Yamaha yang mayoritas berasal dari Jepang untuk mengubah setelan motor sesuai keinginan Valentino Rossi.
Apalagi, tim mekanik Yamaha tak mau sembarangan mengubah setelan motor karena memiliki data.
Sehingga, Yamaha tak langsung mengabulkan permintaan pemegang 9 gelar juara dunia tersebut.
Situasi inilah yang membuat Lin Jarvis merasa cukup kebingungan dan kerepotan.
"Bannya sudah berubah dan setelan juga berubah, tapi dia nekat untuk mencoba solusi ini. Dia terus menekan dan kita lihat hasilnya," jar Lin Jarvis menjelaskan.
"Tak mudah ketika begini karena orang-orang Jepang juga punya data. Tapi dia menekan terus dan untungnya kita bisa meraih hasilnya. Bukan soal kewarganegaraan tapi para mekaniklah yang membuat itu," lanjurnya.
"Mereka punya pandangan sendiri karena data dan ingin mengikuti arahan mereka sendiri, tapi juga penting memperhatikan bagaimana pembalapnya juga," tegas Jarvis.
Source | : | Tuttomotorioweb.com |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |