2 Penyebab Alumni Timnas U-19 Era Evan Dimas Akan Hilang dari Sepak Bola

Aziz Gancar Widyamukti Rabu, 29 Juli 2020 | 09:08 WIB
Pemain Timnas U-22 Indonesia Evan Dimas (kedua kanan) yang cedera menyapa suporter seusai Timnas Indonesia kalah dari Timnas Vietnam dalam final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

BolaStylo.com - Direktur teknik PSSI, Indra Sjafri, menjelaskan penyebab sebagian alumni timnas U-19 era Evan Dimas akan menghilang dari sepak bola.

Sebelumnya, Indra Sjafri menyoroti pembinaan sepak bola usia mudia di Indonesia, khususnya timnas U-19 Indonesia.

Indra Sjafri sendiri mulai mencuri perhatian kala mengantarkan timnas U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 2013.

Saat itu, timnas U-19 Indonesia mengandalkan peran Evan Dimas di lini tengah.

Baca Juga: Indonesia Raksasa Sepak Bola Asia? Perbaiki Kualitas Pelatih dan Kompetisi

Tujuh tahun berselang setelah kemenangan tersebut, tak banyak pemain timnas U-19 Indonesia yang berhasil di level senior.

Sebagian besar dati mereka justru kariernya meredup atau bahkan hilang dari sepak bola Indonesia.

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengaku sudah memprediksi sebagian alumni timnas Indonesia U-19 angkatan Evan Dimas akan menghilang dari sepak bola.

Baca Juga: Shin Tae-yong Panggil 29 Pemain Timnas Indonesia, Ada 1 dari Klub Eropa

Sebagai sosok yang menangani di pengembangan usia dini, Indra Sjafri menyebut ada dua penyebab hilangnya sebagian besar pemain timnas U-19 Indonesia di Piala AFF U-19 2013.

Menurut Indra Sjafri, penyebab pertama adalah faktor kepribadian setiap pemain itu sendiri.

Hal itu diungkapkan Indra Sjafri dalam webinar Pengembangan Manajemen Suporter Sepak Bola.

Baca Juga: Bikin Evan Dimas Cedera, Nasib Bek Vietnam Kini Tak Jelas di Liga Belanda

"Pada era Evan Dimas, saya memprediksi 20-30 persen miss," ujar Indra Sjafri dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com, Rabu (29/7/2020).

"Dari mana (angka itu)? Dari rasio test, hasil psikotes, pengamatan setiap hari, anak ini bakal begini-begini, itu ada perkiraan seperti itu," jelasnya.

Indra Sjafri menambahkan, bahwa sosial dan lingkungan juga menjadi faktor terbesar yang memengaruhi kepribadian pemain.

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.

Faktor inilah yang menurut Indra Sjafri perannya paling besar bagi seorang pemain dalam karier profesionalnya.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya pendampingan bagi pemain muda, baik oleh pelatih maupun pihak klub.

"Kan pergulatan batin dan godaan itu tinggi sekali, makanya butuh pendampingan," ucapnya.

Baca Juga: Shin Tae-yong Hanya akan Bawa 30 Pemain Timnas U-19 Indonesia ke Korea Selatan

"Atau mereka bisa masuk klub yang benar-benar menjadikan mereka aset dan betul-betul bisa menjaga," lanjutnya.

Lebih lanjut, pelatih asal Sumatera Barat itu menyebut pemain angkatan Evan Dimas menghilang karena kehilangan kesempatan untuk mengasah diri.

"Karena kebanyakan anak-anak kita kalau sudah masuk timnas maunya tampil di Liga 1. Padahal investasi terbesar itu bermain (jam terbang), kenapa tidak mau bermain di Liga 2 dulu," ucap mantan pelatih Bali United tersebut.

"Ini yang ikut kami pikirkan, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 penghargaannya jangan terlalu jauh berbeda. Karena memang Liga 1 di samping nama, dari sisi penghasilan juga lebih tinggi," tutur Indra.



Source : kompas
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan