BolaStylo.com - Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, dibuat kesal dengan pertanyaan wartawan seusai laga kontra Olympique Lyon di Liga Champions.
Juventus harus menelan kenyataan pahit meski menang 2-1 atas Olympique Lyon pada leg kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Allianz, Sabtu (8/8/2020) dini hari WIB.
Pada laga tersebut, dua gol Juventus diborong Cristiano Ronaldo melaluui tendangan penalti (43') dan tembakan jarak jauh (60').
Meski berhasil menang, hasil ini menjadi kemenangan pahit bagi Juventus.
Baca Juga: Juventus Tersingkir dari Liga Champions, Ronaldo Pecahkan Rekor Abadi Legenda Klub
Sebab, Juventus tetap tersingkir dari Liga Champions karena kalah agresivitas gol tandang setelah agregat imbang 2-2.
Sebelumnya, Juventus takluk 0-1 dari Lyon pada leg pertama 16 besar Liga Champions.
Gugurnya Juventus pada ajang Liga Champions ini menimbulkan teka-teki terkait masa depan Maurizio Sarri.
Baca Juga: Kehebatan Cristiano Ronaldo Bukan di Sepak Bola, Tapi di Basket, Demikian Menurut...
Posisi Maurizio Sarri sebagai pelatih Juventus kabarnya terancam dipecat meski sebelumnya sukses mempersembahkan gelar Liga Italia kesembilan.
Menanggapi hal itu, Maurizio Sarri marah ketika ditanya wartawan terkait masa depannya di tim Si Nyonya Tua.
Sarri mengatakan, bahwa manajemen Juventus tidak akan membuat keputusan terkait masa depannya hanya berdasarkan hasil musim ini.
Baca Juga: Internal Real Madrid Memanas, Gareth Bale Tak Sudi Main di Bawah Arahan Zidane
“Kata-kata saya tidak sulit untuk ditafsirkan."
"Saya tidak berpikir direktur tingkat atas akan membuat keputusan berdasarkan satu pertandingan," kata Sarri, dikutip BolaStylo.com dari Sky Sport Italia.
"Mereka akan mengevaluasi seluruh musim."
Baca Juga: Bocor! Presiden Barcelona Ungkap Kapan Lionel Messi akan Pensiun
Lebih lanjut, Sarri merasa rumor pemecatan dirinya merupakan sebuah penghinaan bagi manajemen Juventus.
“Saya menemukan pertanyaan semacam ini menyinggung, tapi tidak terhadap saya, itu menyinggung direktur."
"Saya memiliki kontrak, saya akan menghormatinya dan saya tidak mengharapkan apa pun,” ujarnya.
Baca Juga: Barcelona Dapat Tambahan Amunisi Jelang Lawan Napoli di Liga Champions
Terlepas dari hal itu, gugurnya Juventus meninggalkan catatan kelam tersendiri.
Dilansir dari Opta Paolo, Juventus untuk pertama kalinya tersingkir dari wakil Prancis pada fase gugur kejuaraan Eropa.
Selain itu, I Bianconer ijuga memperpanjang rekor buruk mereka pada babak 16 besar Liga Champions.
Sejauh ini, Juventus tercatat empat kali gagal melaju ke babak perempat final Liga Champions sejak 1992.
Source | : | Sky Sport Italia |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |