BolaStylo.com - Pengamat sepak bola Spanyol menilai Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, bersekongkol dengan Ronald Koeman untuk menyingkirkan Lionel Messi.
Lionel Messi belakangan ini dikabarkan ingin segera hengkang dari Barcelona.
Kabar Lionel Messi hengkang semakin memanas seiring dengan tindakan sang pemain kepada Barcelona.
Belum lama ini Barcelona mengadakan tes Polymerase Chain Reaction pada Minggu (30/8/2020).
Baca Juga: Dikontrak Manchester City 5 Tahun, Bayaran Lionel Messi Kalahkan Ronaldo
Messi dijadwalkan melakukan tes PCR tersebut pada pukul 10.15 waktu setempat atau 15.15 WIB.
Namun, Lionel Messi justru tidak menghadiri tes PCR untuk mendiagnosis Covid-19.
Selain Messi, 4 pemain yang tidak masuk dalam rencana Ronald Koeman juga tidak menghadiri tes tersebut.
Baca Juga: Kenapa Lionel Messi Pakai Burofax untuk Tinggalkan Barcelona?
Keempat pemain itu adalah Luis Suarez, Arturo Vidal, Ivan Rakitic, dan Samuel Umtiti.
Absennya Messi dari tes tersebut membuat masa depannya di Barcelona semakin diragukan.
Apalagi, Messi sebelumnya terus dikabarkan bakal meninggalkan Barcelona meskipun masih memiliki kontrak hingga musim 2021.
Baca Juga: Lionel Messi Hengkang, Legenda Barcelona Beri Restu ke Manchester City
Pemain berjuluk La Pulga itu bahkan sudah mengirim burofax kepada pihak Barcelona yang berisi permintaan mengundurkan diri dari Barca.
Messi diklaim tidak cocok dengan muak dengan kepemimpinan Josep Maria Bartomeu dan Ronald Koeman.
Pengamat sepak bola Spanyol, Terry Gibson, menilai bahwa Bartomeu dan Koeman memang bersekongkol untuk mengusir Messi dari Barcelona.
Baca Juga: Lionel Messi Hengkang, Legenda Barcelona Beri Restu ke Manchester City
"Sekarang adalah pertanda bahwa akan ada perang antara Barcelona dan Messi," kata Terry Gibson seperti dilansir dari Sky Sports yang dikutip BolaSport.com.
"Jika Anda bertanya kepada saya apa yang akhirnya akan terjadi, maka saya pikir Manchester City kini menjadi klub terdepan untuk mendapatkan Messi."
"Sebagian dari diri saya berpikir Bartomeu dan Koeman ingin melihat Messi pergi. Mereka ingin menghapus tagihan gaji Messi dan Barcelona perlu dibangun kembali."
"Akan tetapi, saya pikir Manchester City bukan harus membayar 600 atau 700 juta euro, melainkan 100 juta euro."
"Jika Barcelona bisa mendapatkan biaya transfer dari Manchester City, menghapus tagihan gaji Messi, dan mencoba menyalahkan Messi, maka itu merupakan hasil yang diharapkan Bartomeu dan Koeman."
Baca Juga: Manchester City Bisa Disanksi UEFA jika Rekrut Lionel Messi dari Barcelona
"Saya merasa dengan melewatkan tes medis dan tidak mengikuti sesi latihan, sulit bagi Messi utuk kembali dan bertahan di Barcelona," ucap Gibson menambahkan.
Jika Messi benar-benar ingin hengkang, Barcelona hanya mau melepas sang pemain dengan harga 700 juta euro (sekitar Rp 12,1 triliun).
Messi bisa mengalahkan rekor transfer Neymar ke Paris saint-Germain (PSG) senilai 222 juta euro andai ada klub yang berani menebusnya.
Hingga saat ini, Messi kabarnya diminati sejumlah klub besar Eropa seperti Manchester City, Paris Saint-Germain, dan Inter Milan.
Source | : | BolaSport.com,Sky Sport |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |