BolaStylo.com - Jelang digulirkannya kembali Liga 1 2020, pelatih Persebaya, Aji Santoso meminta Satgas Antimafia Bola tetap dipertahankan.
Sebelum kompetisi Liga 1 2020 kembali dilanjutkan, pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso memiliki permintaan khsusus.
Permintaan khusus ini diklaim Aji Santoso akan menciptakan ekosistem dalam kompetisi sepak bola yang bersih, jujur dan adil.
Ditambah gelaran Liga 1 2020 dilanjutkan dengan status luar biasa, mengingat pandemi Covid-19 masih mewabah di Indonesia.
Permintaan ini sekaligus dukungan penuh penugasan Satgas Antimafia Bola untuk mengawasi kelanjutan Liga 1 2020.
Baca Juga: Manchester United Belum Sebanding dengan Liverpool, Kata Solskjaer!
"Saya salah satu pelatih yang menginginkan sepak bola ini berjalan dengan bersih dan adil," ucap Aji seperti dikutip dari Kompas.com.
"Jadi, bagus, saya sangat setuju kalau kami masih dalam pantauan Satgas, saya sangat setuju sekali," imbuhnya.
Keberadaan Satgas Antimafia Bola diperlukan mengingat banyak celah dalam kompetisi yang rawan ditunggangi mafia.
Seperti misalnya penghapusan degradasi dan penyesuaian kebijakan lain yang diterapkan dalam kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia ini.
Baca Juga: Perekrutan Messi Bisa Jadi Kunci Pep Guardiola Bertahan di Man City
Menurut Kompas.com PT LIB pun juga menyadari akan adanya titik riskan yang bisa dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab.
PT LIB juga diklaim sudah merancang formula untuk menekan gerak-gerik mafia bola dalam lanjutan kompetisi musim ini.
Rancangan formula yang dibuat PT LIB disebut akan berjalan maksimal jika disokong Satgas Antimafia Bola di dalamnya.
Liga 1 2020 yang akan dimulai tanggal 1 Oktober mendatang digelar dengan status luar biasa karena pandemi.
Baca Juga: Diam-diam Ole Gunnar Solskjaer Berburu Tanda Tangan N'Golo Kante
Kesadaran semua elemen sepak bola untuk berperan aktif dalam menerapkan protokol kesehatan, tidak terkecuali dari kelompok suporter.
Liga 1 2020 dipastikan digelar tanpa penonton dan diharap peran serta suporter memiliki kesadaran tidak memaksakan diri datang ke stadion
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |