Perbaiki Kualitas Hidup Agar Panjang Umur dengan Konsumsi Protein Ini

Eko Isdiyanto Senin, 14 September 2020 | 12:15 WIB
Termasuk Sumber Protein Terbaik, Tempe Bisa Jadi Makanan Buka Puasa yang Sehat nan Lezat, Coba 5 Variasi Resep Anti Bosan Ini! (Freepik)

BolaStylo.com - Konsumsi makanan setiap hari secara langsung akan memengaruhi kualitas hidup seseorang dalam hal kesehatan.

Gaya hidup sehat dan olahraga secara teratur akan membuat tuuh menjadi bugar dan terhindar dari segala penyakit.

Konsumsi makanan sehari-hari juga termasuk dalam menentukan bagaimana seseorang bisa menjalani gaya hidup sehat.

Seperti yang diungkap oleh ahli diet kardiologi preventif asal New York City, Michelle Routhenstsin, RD.

Michelle menegaskan jika diet seimbang bisa didapat jika sudah mencakup semua makronutrien yang penting bagi kesehatan.

Baca Juga: Gagal Finis di MotoGP San Marino 2020, Quartararo Soroti Hal Penting

"Diet seimbang yang mencakup semua makronutrien yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak," ucap Michelle.

"Penting untuk kesehatan yang optimal dan fungsi kardiovaskular," imbuhnya.

Ditambah penelitian pada 2020 di Jurnal medis BMJ menyebut konsumsi banyak protein, terutama nabati dapat menambah panjang umur manusia.

Hal ini terbukti dalam beberapa hal bahwa hubungan antara protein dan umur panjang bukanlah suatu hal yang bau.

Baca Juga: Usai Rusak Kebahagiaan Rossi, Rider Ini Singgung Absennya Marc Marquez

Penyakit jantung dan kanker buktinya, penyebab utama kematian di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Penelitian sebelumnya menunjukkan jika konsumsi makanan dengan protein nabati yang banyak bisa menurunkan risiko kedua penyakit tersebut.

Konsumsi makanan yang mendukung kesehatan jantung dan kemampuan tubuh melawan kanker, meningkatkan peluang hidup sehat dan panjang umur.

"Temuan ini memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang penting, karena asupan protein nabati dapat ditingkatkan," kutipan penulis di studi BMJ.

Baca Juga: Rebut Podium Rossi di MotoGP San Marino 2020, Rider Ini Minta Maaf

"Relatif mudah dan dapat memiliki pengaruh besar pada umur panjang," imbuhnya.

Pilih Protein Terbaik

Sudah sejak lama para peneliti berusaha untuk menentukan sumber protein mana yang paling mungkin membantu memperpanjang hidup manusia.

Para peneliti ini melakukan analisis dan membandingkan hasil dari 32 studi yang pernah dilakukan.

Penelitian berlangsung selama 32 tahun dan melibatkan sebanyak 714.126 pria dan wanita yang berusia di atas 18 tahun.

Baca Juga: Biang Kerok di Balik Aksi Bar-bar Neymar Cs Pada Laga PSG Vs Marseille

Tujuannya untuk menyelidiki seberapa berdampak asupan protein memengaruhi tingkat kematian pada manusia.

Hasilnya, konsumsi makanan lebih banyak protei nabati memberi keuntungan hidup lebih lama dan sehat.

Protein Nabati Turunkan Risiko Seragan Jantung

Peneliti menemukan jika orang yang memiliki asupan protein tinggi memiliki risiko kematian enam persen lebh rendah selama penelitian.

Baca Juga: Pelatih Putar Otak, Persib Bandung Terdampak Negatif PSBB DKI Jakarta

Ketimbang mereka yang asupan proteinnya rendah, protein nabari diduga memiliki manfaat tambahan.

Selain itu juga dikaitkan dengan risiko kematian delapan persen lebih rendah secara keseluruhan.

Dan risiko kematian karena kardiovaskular 12 persen lebih rendah, selama penelitian berlangsung.

Routhenstein menyebut hal itu dikarenakan protein nabati diisi banyak nutrisi yang membantu mengoptimalkan kesehatan pembuluh darah.

Makanan kaya protein seperti daging, telur, ikan dan susu, sementara protein nabati bisa didapat dari kacang-kacangan, tahu dan tempe.

Baca Juga: Khasiat Menakjubkan Air Rebusan Jahe dan Gula Merah untuk Kesehatan!

Protein Nabati dan Umur Panjang

Dalam penelitian, meningkatkan asupan protein nabati harian sebanyak tiga persen saja mampu menurunkan risiko kematian dini sebesar lima persen.

Seperti konsumsi sekitar 2.500 kalori sehari, untuk mendapatkan manfaat protein nabati bisa mengganti 75 kalori dari jenis makanan tersebut.

Dapat berupa sepotong roti atau keju yang diganti dengan kacang-kacangan atau buncis.

Baca Juga: Klasemen MotoGP San Marino 2020 - Jagoan Marquez Kudeta Quartararo!

Akan lebih baik jika mengganti beberapa protein hewani favorit dengan protein nabati, atau sekadar menambah variasi dalam diet.

Seperti menambakan kacang-kacangan yang menyehatkan jantung, misalnya kenari, almond dan pistachio.



Source : Kompas.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan