Tergeser dari Puncak Kandidat Juara Musim Ini, Fabio Quartararo Akui 'Dosa-dosanya'

Ananda Lathifah Rozalina Rabu, 16 September 2020 | 09:10 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo. (TWITTER.COM/SEPANGRACING)

 

BolaStylo.com - Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo membeberkan sederet kesalahan yang membuatnya gagal finish dan tergeser dari puncak klasemen.

Di awal musim kompetisi MotoGP 2020, Fabio Quaratararo adalah kandidat terkuat untuk menjuarai gelar juara musim ini.

Pasalnya, pembalap Petronas Yamaha itu sukses memenangi dua seri awal MotoGP Spanyol dan Andalusia 2020 secara beruntun.

Sayang, setelah menjuarai dua seri itu, Fabio Quartararo tampak mulai kurang garang di seri-seri berikutnya.

Hal itu pun membuat perolehan poinnya mulai disusul oleh pembalap lain, meski ia tetap bertengger di posisi klasemen dengan poin yang terpaut ketat dari pembalap lain.

Sayang, usaha Fabio Quartararo untuk bertahan di puncak runtuh saat dirinya gagal finish di seri MotoGP San Marino pekan lalu.

Fabio Quartararo mengalami insiden yang membuatnya tak bisa menyelesaikan pertandingan dan gagal mendapatkan poin tambahan.

Keadaan ini pun membuat Fabio Quartararo mau tak mau tergeser dari puncak klasemen MotoGP oleh pembalap Ducati, Andrea Dovizioso.

Kini, Fabio Quartararo meduduki posisi kedua klasemen dengan 70 poin sementara Dovizioso memuncaki klasemen dengan 76 poin.

Usai kejadian dirinya gagal finish hingga berbuntut pada tergesernya dirinya dari puncak Klasemen MotoGP 2020, Fabio Quarataro pun mengakui deretan 'dosa-dosanya'.

Dilansir dari Crash.net, selama melakoni balapan di sirkuit Misano pada MotoGP San Marino 2020, uartararo mengaku telah melakukan beberapa kesalahan.

Kesalahan pertamanya, terjadi sejak dia memulai dari posisi start, ia ternyata sempat bersentuhan dengan pembalap lain.

"Banyak kesalahan dari sisiku, pertama aku tidak membuat start yang hebat, aku bersentuhan dengan Jack di awal," tutur Quartararo.

Setelah itu, kesalahan lain terjadi saat dia mulai frustasi akibat pemikirannya sendiri.

"Kemudian ketika aku ada di belakang Maverick Vinales, aku bilang 'aku bisa mengemudi setengah detik lebih cepat'. Saat-saat sulit itu membuat frustasi karena kamu tidak bis amenyusulnya dan kamu seperti diblokir," lanjut Quaratarao.

Meski sempat merasa frustasi Quartararo bisa melewati Vinales setelah 7 lap.

Sayang, setelah menyalip Vinales Quartararo membuat kesalahan besar.

Ia terlalu antusias dan melakukan usaha berlebihan untuk menyalip pembalap lain setelah Vinales.

"Aku pikir aku terlalu bersemangat, karena begitu saya menyalip Maverick, aku berkata, 'oke, aku perlu mendorong untuk mengejar Jack'," kenang Quartararo.

Rasa antusias Quartararo yang berlebih untuk mengejar pembalap lain itu rupanya tak didukung oleh masalah teknis yang muncul saat balapan.

Rasa antusias Quaratararo untuk memacu motornya lebih cepat dan berambisi mengejar pun malah berakhir dengan gagal finish usai mengalami kecelakaan tunggal di sirkuit.

Meski begitu, Quartararo mengakui kesalahannya, belajar dari pengalamannya dan berusaha tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.

"Jadi hari ini aku mengalami sesuatu di mana akutertinggal. Aku lebih cepat. Aku ingin mengejar ketinggalan terlalu cepat dan tidak menggunakan waktuku. Aku takut Franco akan pergi, atau Valentino, dan aku terlalu bersemangat.

Itu sebabnya aku jatuh. Aku tahu kesalahanku. Aku akan berusaha untuk tidak melakukannya lagi, tapi ini pelajaran yang bagus untukku. Sayangnya, ini sulit, tapi aku senang untuk Franco dia memenangkan balapan pertamanya dan saya ingin untuk memberi selamat padanya," jelas Quaratraro sembari memberi selamat pada rekannya sesama pembalap Yamaha, Franco Morbidelli.



Source : Crash.net
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan