BolaStylo.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mengaku frustrasi dan menyebut para pemainnya gugup dalam bermain saat kalah dari Leicester City.
Manchester City dipaksa bertekuk lutut di hadapan Leicester City saat keduanya bertemu pada pekan ketiga Liga Inggris 2020-2021.
Laga Manchester City melawan Leicester City yang digelar pada Minggu (27/9/2020) di Stadion Etihad berakhir dengan skor 2-5.
Manchester City sebenarnya berhasil memimpin terlebih dahulu dengan gol yang dicetak mantan pemain Leicester City, Riyad Mahrez di menit ke-4.
Namun setelah itu, Leicester City sukses menyarangkan empat gol tanpa balas ke gawang Man City meski sempat diperkecil Nathan Ake.
Baca Juga: Juara Prioritas Kesekian, Kevin De Bruyne Sadar Beban Berat di Musim Ini
Meski demikian, jelang berakhirnya pertandingan The Foxes justru berhasil kembali menjauh setelah mendapat hadiah penalti.
Pasca pertandingan, Pep Guardiola mengungkapkan rasa frustrasi karena taktik yang diterapkan Leicester dalam laga tersebut.
Pelatih asal Spanyol itu menilai Brendan Rodgers hanya menerapkan taktik bertahan lalu mengandalkan serangan balik untuk bisa mencetak gol.
"Merek bertahan sangat dalam karena memang jarang membuat peluang, ini membuat kami menjadi gugup," ucap Pep Guardiola.
Baca Juga: Manchester City Gagal Boyong Lionel Messi, Begini Komentar Pep Guardiola
"Mereka tak ingin bermain, mereka hanya mau melakukan serangan balik. Kami tahu Vardy aktif dalam berlari.
"Bahkan sangat jauh dan Anda harus mengontrol Harvey Barnes. Namun, ketika kami mulai gugup, kami rasa kami tak bermain bagus.
"Kami sulit untuk bisa menciptakan 10 peluang, kami menyadari itu sulit. Bahkan ketika skor 2-5, para pemain Leicester numpuk di kotak penalti mereka.
"Saya tidak akan menyerah, saya akan mencoba mencari solusi. Ini memang berat, kami harus menerimanya, ini masih laga kedua," imbuhnya.
Baca Juga: Liverpool Diklaim Bakal Gagal Pertahankan Gelar Juara Liga Inggris!
Tak hanya mengkritik permainan tim tamu, Guardiola juga menilai para pemainnya bermain jauh di bawah standar.
Guardiola menilai anak asuhnya bermain bagus hanya selama 30 menit, namun setelah itu permainan timnya menjadi tidak stabil karena kurang bersabar.
"Kami bermain sangat bagus selama 30 menit dan bisa mencetak gol di menit keempat," ujar Guardiola.
"Namun, kami mulai menyadari bahwa permainan kami mulai tidak bagus. Tak cukup kuat untuk bisa konsisten dan bersabar.
Baca Juga: Meski Sedih Messi Batal ke Liga Inggris, Pemain ini Sejujurnya Bahagia
"Kami mulai berpikir bahwa kami bermain buruk, saat jeda para pemain sudah diberi semangat agar mereka bermain bagus.
"Mencoba untuk bersabar dan sisanya bergantung pada diri mereka sendiri." imbuhnya.
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |