Jadi Pembalap Andalan Honda Musim Ini, Kelemahan Takaaki Nakagami Tetap Dibongkar Bos LCR Honda

Ananda Lathifah Rozalina Selasa, 6 Oktober 2020 | 11:18 WIB
Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, saat tampil pada balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 19 Juli 2020. (TWITTER.COM/LRC_TEAM)

 

BolaStylo.com - KelemahanTakaaki Nakagami tetap dibongkar Bos LCR Honda, meski jadi satu-satunya harapan Honda pada musim ini.

Takaaki Nakagami memang menjadi salah satu tim satelit Honda, LCR Honda, tapia ia yang menjadi andalan saat Marc Marquez absen.

Pasalnya, pembalap kedua, Alex Maquez terhitung masih anak baru di dunia MotoGP yang belum segarang sang kakak.

Sementara rekan setim Nakagami di LCR Honda, Cal Curtchlow mengalami beberapa cedera yang membuat performanya kurang maksimal.

Meski menjadi andalan tim Honda musim ini, Nakagami belum berhasil satu kalipun meraih posisi podium saat ini.

Posisi terbaiknya musim ini adalah finish di posisi keempat pada MotoGP Andalusia 2020.

Meski menjadi andalan, rupanya bos LCR Honda tak masalah membongkar kesalahan dan titik lemah Nakagami.

Menurut penuturan Bos LCR Honda, Lucio Cecchinello, Nakagami masih lemah dari segi level kemiringan saat balapan.

"Ia masih memiliki beberapa titik lemah, misalnya pada level derajat kemiringannya, dimana ia sering meleset 2 hingga 3 derajat dibandingkan Marc atau Cal," jelas Cecchinello.

Meski memiliki kelemahan, musim ini Nakagami memiliki motor yang lebih baik dari musim lalu dan memiliki pemahaman untuk memaksimalkannya.

Pemahaman untuk mencoba memaksimalkan motor itu membuat Nakagami menjadi pembalap Honda yang tercepat di grid dan sangat konsisten.

"Semua hal ini membuatnya menjadi pembalap yang lebih baik dan pembalap Honda tercepat di grid saat ini,” jelas Cecchinello.

"Dia pembalap yang sangat konsisten. Inilah salah satu kekuatan Taka. Musim ini dia satu-satunya yang finis di sepuluh besar dari delapan balapan MotoGP," imbuhnya.

Meski menjadi yang tercepat, Nakagami melakukan beberapa kesalahan karena terlalu konservatif dan tak berani mengambil risiko berlebihan sehingga sulit melewati lawan.

"Itu tergantung bagaimana Anda memandang situasi ini. Karena terkadang dia sedikit terlalu konservatif karena dia benar-benar ingin menyelesaikan semua balapan,” aku Cecchinello.

"Pada balapan terakhir di Catalunya, misalnya, Taka menghabiskan banyak lap di belakang Bagnaia."

"Pada akhirnya, dia tidak bisa melewatinya, atau dia tidak ingin mengambil risiko berlebihan hanya untuk satu poin lagi," sebutnya.

Terlepas dari segala kelemahan dan keunggulan Nakagami, ia masih menjadi satu-satunya pembalap Honda yang menembus 10 besar klasemen sementara MotoGP 2020.

Ia kini menghuni posisi ke-7 dengan koleksi 72 poin.



Source : Motorplus Online
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan