BolaStylo.com - Menteri perempaun, keluarga dan hak asasi manusia Brasil, Damares Alves meminta agar mantan pemain Real Madrid, Robinho segera dipenjarakan.
Mantan pemain Real Madrid, Robinho harus menerima konsekuensi dari perbuatannya di masa lalu.
Pesepak bola asal Brasil itu dijatuhi hukuman 9 tahun penjara oleh pengadilan Italia usai terbukti terlibat dalam pemerkosaan berkelompok di sebuah klub malam di Milan pada 2013 silam.
Setelah keputusan itu dijatuhkan oleh pengadilan, Menteri perempaun, keluarga dan hak asasi manusia Brasil, Damares Alves meminta agar Robinho segera diseret masuk ke dalam penjara.
"Penjara segera, saya tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan, masih ada banding, tapi audio sudah bocor, apa lagi yang kalian inginkan? penjarakan," tutur Damares Alves pada para reporter di Brasil.
Menurutnya tak ada pemerkosa yang bisa mendapatkan tepuk tangan, apalagi bermain kembali di lapangan layaknya seorang pahlawan.
"Tidak ada pemerkosa yang bisa diberi tepukan tangan, apakah pria itu ingin kembali ke lapangan dan berpose layaknya pahlawan?" tanya Damares.
Di tengah kisruh skandal tersebut salah satu media pemberitaan Brasil membocorkan soal pecakapan telepon yang digunakan pengadilan Italia untuk menghukum Robinho.
Dalam percakapan itu, Robinho tampak menganggap enteng kasus ini karena si korban tengah dalam keadaan mabuk.
Hal itu, membuat Damares semakin geram setelah mendengar audio yang bocor tersebut.
Damares mengaku ogah memberikan kelonggaran pada pelaku pemerkosa, karena ini tergolong kejahatan yang tidak pantas mendapatkan pertimbangan.
Akibat kasus ini, Robinho kehilangan kontraknya dengan klub Santos FC dan tak memiliki klub sejak 16 Oktober 2020 silam.