Barcelona Vs Real Madrid - Zidane Bawa Pemain yang Siap Bertarung Sampai Mati!

Reno Kusdaroji Sabtu, 24 Oktober 2020 | 16:30 WIB
El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid akan mempertemukan Ronald Koeman dengan Zinedine Zidane. (LALIGA)

BolaStylo.com - Manajer Real Madrid, Zinedine Zidane mengaku optimis bangkit dari kekalahan menjelang laga El Clasico melawan Barcelona di Liga Spanyol musim ini.

El Clasico menjadi ujian berat selanjutnya bagi Zinedine Zidane dan Real Madrid yang baru mengalami dua kekalahan mengejutkan di Liga Spanyol dan Liga Champions.

Pada tengah pekan ini, Zinedine Zidane gagal membawa Real Madrid menang dari Shaktar Donetsk (2-3) di babak penyisihan grup Liga Champions.

Sementara akhir pekan lalu, El Real secara mengejutkan tumbang dari tim medioker di Liga Spanyol, Cadiz.

Parahnya, kedua kekalahan tersebut terjadi di markas Los Blancos sendiri, Stadion Alfredo di Stefano.

Oleh karena itu, El Clasico dapat dikatakan sebagai kabar buruk bagi Zidane dan Real Madrid yang sedang merindukan kemenangan.

Meski demikian, Zinedine Zidane mengaku tak genjar melakoni duel panas melawan Barcelona pada malam hari ini (24/10/2020) di Camp Nou.

Baca Juga: El Clasico - Skuat Barca Memang Solid, Konflik Manajemen Semakin Panas

Zinedine Zidane percaya bahwa dia mendapat dukungan penuh dari Real Madrid dan seluruh skuat asuhannya untuk mengalahkan Barcelona.

Bahkan, Zidane dengan berani mengkalim skuat asuhannya rela bertarung sampai mati untuk menunjukan semangat besar dalam memperjuangkan kemenangan.

"Ya, saya merasakan dukungan dari mereka semua, pada akhirnya mereka telah membuat saya memenangkan banyak hal," kata Zidane dikutip dari Express UK.

"Saya akan bersama pemain ini sampai mati, mereka adalah orang yang rela bertarung dan berlari (dalam setiap pertandingan) dengan penu semangat juang.

Baca Juga: Barcelona Vs Real Madrid - Thibaut Courtois Bicara Peluang Kemenangan Real Madrid di Camp Nou dan Lionel Messi

Lebih lanjut, Zidane lebih mengkhawatirkan terkait mengubah pola pikir ketimbang membicarakan dukungan yang dikhawatirkan berkurang karena faktor 2 kekalahannya.

Oleh karena itu, ia lebih memilih untuk mengkritik dirinya sendiri guna memperbaiki pola permainan tim karena skuat asuhannya telah berjuang dengan baik.

"Inilah sepak bola, ada saat-saat tinggi dan rendah yang harus diterima semuanya, anda harus melupakan apa yang terjadi tempo hari," lanjutnya menerangkan.

"Ini adalah mesin untuk berkembang, setelah kekalahan, sebagai pelatih, sebagian besar kritik ditujukan kepada saya dan itu normal, anda bisa mengambilnya dan kembali untuk mengubah situasi," pungkasnya.

 



Source : express.co.uk
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan