Bukan Karena Lemah, Kondisi Ini Yang Buat Wanita Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Jantung

Reno Kusdaroji Selasa, 27 Oktober 2020 | 14:30 WIB
Riset Membuktikan, Perempuan yang Tinggal Bersama Mertua 3 Kali Lipat Lebih Rentan Terserang Penyakit Jantung Serius (istock)

BolaStylo.com - Penelitian menunjukan wanita berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung daripada pria karena beberapa kondisi yang dapat dialami mereka.

Penyakit jantung menjadi salah satu pembunuh berbahaya di dunia.

Namun faktanya, kaum wanita memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung dibandingkan pria.

Laporan penelitian dari Harvard Medical School membuktikan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian bagi kaum hawa.

Bahkan, data laporan kematian yang tercatat rapi di Amerika Serikat menunjukan satu dari lima wanita meninggal dunia akibat terkena penyakit jantung.

Perlu digarisbawahi di sini, penyebab wanita berisiko tinggi terkena penyakit jantung bukanlah karena fisik yang lemah.

Melainkan karena terdapat beberapa kondisi tertentu yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung bagi wanita.

Baca Juga: Terbukti Menetralisir Virus, Yuk Taruh Irisan Bawang Merah di Sudut Ruangan

Berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kematian akibat penyakit jantung pada kaum hawa lebih tinggi daripada pria.

1. Lipid darah

Sebelum menopause, setiap wanita memiliki estrogen yang meningkatkan kolesterol HDL (baik) dan menekan kolesterol LDL (jahat).

Estrogen dapat membantu wanita terlindung dari bahaya terkena penyakit jantung.

Setelah menopause, keadaan ini berubah karena konsentrasi kolesterol total wanita menjadi leih tinggi daripada pria.

Saat memasuki usia menopause, dingkat HDL pada perempuan cenderung rendah sementara trigliserida (kontributor yang menaikan risiko penyakit jantung) justru meningkat.

Oleh karena itu, kondisi ini meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung pada wanita di atas usia 65 tahun.

Baca Juga: Stop! Kebiasaan Makan Terlalu Cepat Ternyata Dapat Memicu Penyakit Mematikan, Ini Penjelasannya

2. Diabetes

Seorang wanita biasanya mengembangkan indikasi penyakit jantung sekitar 10 tahun lebih lambat daripada kaum pria.

Namun, kondisi diabetes dapat mempercepat perkembangan penyakit jantung di kalangan wanita.

Hal ini terjadi karena diabtes membawa faktor risiko tambahan seperti obesitas, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

Apalagi terhadap wanita yang pernah mengalami penyakit jantung, diabetes akan meningkatkan risiko serangan jantung dan gagal jantung.

Oleh karena itu, diabetes membuat wanita berisiko tinggi mengalami penyakit jantung dan hal parah lainnya.

Baca Juga: Diet Apel Bisa Turunkan Bobot 10 Kg dalam Seminggu, Begini Caranya

3. Sindrom metabolik

Sindrom metabolik merupakan sekumpulan kondisi kesehatan tertentu seperti pinggang yang terlalu besar, tekanan darah tinggi, intoleransi glukosa, kolesterol HFL rendah, dan trigliserida tinggi.

Selain meningkatkan risiko penyakit jantung, kondisi ini juga dapat menyebabkan stroke dan diabetes.

Parahnya, penelitian menunjukan bahwa sindrom metabolik pada wanita menyebabkan mereka rentan terkena serangan jantung di usia muda.

Jika ditarik lebih jauh, kondisi sindrom metabolik yang dialami wanita telah terbukti dapat menyebabkan risiko kematian yang lebih besar pada wanita daripada pria.

Baca Juga: Menikmati Camilan Ternyata Bisa Tanpa Mengkhawatirkan Berat Badan Naik

4. Gejala yang berbeda daripada yang umumnya

Penyakit jantung dan serangan jantung memiliki gejala yang hampir serupa, yaitu mengalami nyeri di area dada.

Penelitian Havard Medical School telah membuktikan, banyak wanita yang tidak mengalami gejala normal seperti itu.

Gejala penyakit jantung yang kerap dialami kaum hawa justru seperti kelelahan dan sakit di area perut, leher, serta bahu.

Bahkan, riset mengatakan hanya sekitar satu dari delapan wanita yang melaporkan nyeri dada selama mengalami penyakit jantung.

Baca Juga: Dalam Kondisi Tertentu, Minum Kopi Sangat Berbahaya Bagi Ibu Hamil

5. Arteri koroner lebih kecil dibanding pria

Kondisi terakhir ialah berasal dari faktor biologis, di mana wanita memiliki arteri koroner yang lebih kecil dan lebih ringan daripada pria.

Keadaan ini membuat angiografi, angioplasti, dan operasi bypass (operasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner) lebih sulit dilakukan.

Alhasil, hal ini mengurangi peluang wanita untuk mendapatkan diagnosis yang tepat guna memperoleh hasil yang terbaik.

Belum lagi, wanita masih cenderung mengalami lebih banyak komplikasi penyakit setelah operasi bypass jantung.

Baca Juga: Katanya Sperma Kaya Manfaat Bagi Kulit Wajah, Namun Faktanya Malah Berbahaya!

 



Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan