Lagi-lagi Apes, Valentino Rossi Cuma Bisa Ketawa dan Minta Yamaha Belajar dari Suzuki

Ananda Lathifah Rozalina Selasa, 10 November 2020 | 14:00 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, saat tampil pada balapan MotoGP Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, 8 November 2020. (YAMAHA MOTOR RACING SRL)

BolaStylo.com - Legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi hanya bisa pasrah dan memberi saran usai motornya kembali bermasalah.

Yamaha menjadi salah satu tim yang kurang konsisten di kompetisi MotoGP 2020.

Di awal para pembalap mereka berhasil meraih kemenangan dan bergiliran meraih podium, sayang belakangan banyak terjadi masalah yang mendera pabrikan asal Jepang tersebut.

Salah satu masalah yang terjadi kembali menerpa motor pembalap senior mereka, Valentino Rossi.

Saat melakoni MotoGP Eropa 2020 pekan lalu, motor Rossi tiba-tiba mati dan tak mampu melanjutkan balapan.

Kondisi ini rupanya membuat Rossi tak lagi bisa marah dan hanya pasrah karena lagi-lagi motornya kembali bermasalah di tengah balapan.

"Saat keluar dari tikungan 4, motorku mendadak diam. Aku bahkan tidak bisa marah dan hanya ingin tertawa," kata Rossi sebagaiman dilansir dari GP One.

"Mereka mengatakan masalah yang aku alami tidak pernah terjadi selama 12 tahun. Namun, mesin motornya tidak rusak," ucap dia menjelaskan.

Ini bukan pertama kalinya Rossi mengalami nasib apes di MotoGP 2020.

Di beberapa seri sebelumnya, Rossi sempat kecelakaan di awal lap dan harus gagal finish, belum lagi beberapa masalah yang kerap kali ia keluhkan.

Terkait beberapa masalah yang terjadi, Rossi pun berharap agar tim Yamaha bisa belajar dari Suzuki, mengingat tipe mesin mereka hampir sama.

Selain itu, Suzuki mampu konsisten di setiap seri pada musim kompetisi MotoGP 2020.

"Aku pikir kami harus belajar banyak dari Suzuki," tutur Rossi.

"Mengingat, kami menggunakan mesin inline 4. Walau itu konsep lama, Suzuki membuktikan itu tidak masalah sama sekali," jelasnya.

Rossi lantas menuturkan jika kompetisi telah berubah dan Yamaha juga harus mengambil kemajuan.

"MotoGP sudah berubah banyak pada lima atau enam terakhir. Rasanya nyaris serupa dengan Formula 1. Namun, Yamaha belum menunjukkan kemajuan. Para teknisi di Yamaha harus paham ini," tutur dia.

"Lawan-lawan Yamaha bukan hanya maju secara teknis, tetapi juga dari segi pengembangan mesin," tambahnya.

Pembalap Yamaha sendiri awalnya sempat memimpin perburuan gelar juara dunia lewat Fabio Quartararo.

Sayang, Quartararo kalah konsisten dari pembalap Suzuki Joan Mir yang membuatnya tergeser dari posisi puncak.

Kini Joan Mir menjadi pemimpin klasemen sementara dengan poin 162 disusul Fabio Quartararo di posisi kedua dan pembalap Suzuki lainnya, Alex Rins di posisi ketiga dengan 125 poin sama.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on

 



Source : GP One
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan