BolaStylo.com - Sepak bola Tanah Air baru-baru ini dikejutkan dengan kabar meninggalnya legenda timnas Indonesia, Ricky Yacobi karena serangan jantung.
Striker legendaris timnas Indonesia Ricky Yacobi meninggal dunia di Rumah Sakit Mintoharjo, Jalarta, pada Sabtu (21/11/2020).
Ricky Yacobi dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami serangan jantung saat bermain sepak bola pada ajang Trofeo Medan Selection di Lapangan A Senayan, Jakarta.
Saat itu, Ricky Yacobi sempat bermain sepak bola selama 15 menit bersama timnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Legenda Timnas Indonesia Ricky Yacobi Meninggal Dunia
Ricky Yacobi bahkan berhasil mencetak gol pada ajang tersebut.
Namun, Ricky Yacobi jatuh dengan posisi tengkurap saat hendak merayakan gol.
Ternyata mantan kapten timnas Indonesia mengalami serangan jantung saat bermain sepak bola.
Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Ricky Yacobi, Serangan Jantung Usai Cetak Gol
Peristiwa henti jantung seperti Ricky Yacobi tidak jarang terjadi di dunia olahraga, khususnya di Indonesia.
Lalu, apa penyebab terjadi serangan jantung mendadak saat berolahraga?
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pusat Jantung Harapan Kita, Prof Dr Yoga Yuniadi Harkit, SpJP(K) pernah memberikan penjelasannya.
Baca Juga: Kamu Wajib Tahu, 5 Gerakan Olahraga Ini Bisa Bantu Mengecilkan Perut!
Dikutip dari Kompas.com, Yoga menyebut, salah satu pemicu seseorang yang rajin berolahraga mengalami serangan jantung adalah adanya kelalaian dalam pre-participation screening.
Menurut dia, masih ada banyak orang yang tidak melakukan pre-participation screening atau skrining kesehatan, sebelum melakukan aktivitas fisik.
Padahal, skrining semacam itu bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan secara menyeluruh, termasuk mengecek kesehatan jantung melalui elektrokardiogram (EKG).
Baca Juga: 5 Bahaya Kurang Minum Air Putih, Gangguan Ginjal hingga Stroke Mengancam
Apabila kondisi tidak sehat, namun dipaksakan tetap melakukan aktivitas olahraga, maka hal tersebut justru bisa memicu akibat yang fatal, salah satunya serangan jantung.
Di samping itu, faktor risiko terkena penyakit jantung lainnya adalah riwayat keluarga yang menderita sakit yang serupa
Faktor genetik semacam itu bisa semakin parah jika ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat dari yang bersangkutan.
Baca Juga: Ada Banyak Pilihan, Ini Menu Diet agar Bisa Turun 10 Kg dalam Seminggu
Misalnya, mengonsumsi makanan tidak sehat, merokok, atau pun mengidap penyakit kolesterol dan atau hipertensi.
Berangkat dari uraian itu, Yoga memandang penting bagi setiap orang untuk melakukan pre-participation screening, sebelum menggeluti satu olahraga tertentu secara rutin.
Gejala serangan jantung
Secara umum, serangan jantung memiliki gejala yang khas antara lain dada terasa sakit dan sesak.
Baca Juga: Tanpa Operasi, Katarak Bisa Diobati dengan 7 Ramuan Tradisional Ini
Lalu, rasa sakit dari dada atau lengan bisa menjalar ke leher, rahang, atau punggung.
Terkadang ada yang merasakan mual, gangguan pencernaan, perut atas seperti terbakar, keringat dingin, hingga kepala pusing tiba-tiba.
Jika sebelum melakukan aktivitas fisik atau pada hari-hari biasa muncul gejala ini, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |