Metode Baru Lawan Kanker Ditemukan, Bisa Ganti Kemoterapi dan Perpanjang Hidup

Aziz Gancar Widyamukti Selasa, 24 November 2020 | 15:00 WIB
Meski ditemukan di jaringan kanker payudara, tidak ada hubungan antara paraben sebagai penyebab kanker payudara. (www.freepik.com)

BolaStylo.com - Ilmuwan Israel mengatakan mereka telah menciptakan cara untuk mengobati kanker, seperti menggunakan "gunting kecil" untuk menargetkan sel.

Kabar mengejutkan datang dari Profesor Dan Peer, ilmuwan asal Israel yang tengah melakukan penelitian tentang penyakit kanker.

Dan Peer mengaku menempukan cara baru untuk mengobati kanker selain menggunakan kemoterapi.

Percobaan pengobatan penyakit kanker tersebut telah berhasil dilakukan Dan Peer pada hewan tikus.

Baca Juga: Jangan Makan Roti Putih Berlebihan Jika Tak Ingin Bahaya Menghantui Kesehatanmu!

"Ini adalah studi pertama di dunia yang membuktikan bahwa sistem pengeditan genom CRISPR, yang bekerja dengan memotong DNA, dapat secara efektif digunakan untuk mengobati kanker pada hewan," kata Profesor Dan Peer, kepada Times of Israel.

Dilansir dari New York Post, penelitian Dan Peer tersebut dipublikasikan minggu lalu di jurnal Science Advances.

Peer memastikan bahwa pengobatan kanker yang ia temukan tidak memiliki efek samping.

Baca Juga: Rutin Minum Jus Wortel, Wanita Ini Sembuh dari Kanker Tanpa Kemoterapi

Ia juga yakin sel kanker dalam tubuh penderita penyakit kanker tidak akan aktif lagi setelah melakukan pengobatan yang dia temukan.

"Tidak ada efek samping, dan kami yakin bahwa sel kanker yang dirawat dengan cara ini tidak akan pernah aktif lagi," ujar Peer.

Pee mengklaim, penemuannya bahkan dapat memperpenjang harapan hidup pasien penderita kanker.

Baca Juga: Ampuh Jadi Obat Kanker, Sirsak Dilarang Dikonsumsi 6 Penderita Penyakit Ini

"Teknologi tersebut dapat memperpanjang harapan hidup pasien kanker dan kami berharap, suatu hari, menyembuhkan penyakitnya," ujar pakar kanker dari Universitas Tel Aviv itu.

Peer berharap metode ini suatu saat dapat menggantikan pengobatan kemoterapi.

“Jika kita bisa menggunakan teknologi ini, maka dalam tiga perawatan kita bisa menghancurkan tumor."

Baca Juga: Lebih Ampuh dari Obat, Rutin Minum Jus Sirsak Bisa Cegah Penyakit Mematikan

"Teknologi ini secara fisik dapat memotong DNA dalam sel kanker, dan sel tersebut tidak akan bertahan,” ucap Peer.

Penelitian ini menggunakan teknologi pengeditan genom menggunakan nanopartikel lipid yang ditargetkan untuk terapi kanker.

Para ilmuwan menggunakan teknik ini pada ratusan tikus, dan Peer mengatakan metode tersebut berpotensi digunakan pada manusia dalam dua tahun mendatang.

Baca Juga: Sering Dibuang, Air Rebusan Beras Ternyata Bisa Cegah Penyakit Mematikan!

Studi yang dilakukan Peer dan timnya berfokus pada dua jenis kanker paling mematikan.

Pertama adalah glioblastoma, jenis kanker ganas yang dapat terjadi di otak atau sumsum tulang belakang.

Penderita kanker glioblastoma hanya sendiri hanya memiliki harapan hidup 15 bulan setelah diagnosis dan tingkat kelangsungan hidup lima tahun hanya 3 persen.

Baca Juga: Aktor Black Panther Meninggal Karena Kanker Usus, Kenali 5 Ciri yang Kerap Tak Disadari

Kedua, Peer fokus melakukan penelitian terhadap kanker ovarium metastik.

Para peneliti menemukan fakta bahwa tikus dengan kanker yang menerima pengobatan tersebut memiliki harapan hidup dua kali lipat dari kelompok kontrol.

Selain itu, tingkat kelangsungan hidup mereka 30 persen lebih tinggi setelah mendapat pengobatan dari Peer dan timnya.

 Baca Juga: Murah Meriah, Kacang Rebus Ternyata Mampu Cegah Penyakit Mematikan

Peer mengatakan bahwa pengobatannya akan sangat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien berdasarkan biops.

Obat diberikan sebagai suntikan umum atau suntikan langsung ke tumor, tergantung mana yang paling cocok.

Peer dan tim penelitiannya berencana mengembangkan teknologi pengobatan baru ini untuk mengobati semua jenis kanker.

“Teknologi ini perlu dikembangkan lebih lanjut, tetapi yang utama kami telah menunjukkan bahwa ini dapat membunuh sel kanker,” kata Peer.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : New York Times
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan