BolaStylo.com - Sifat asli Valentino Rossi, baru-baru terbongkar dalam momen perpisahannya dengan anggota mekanik Yamaha, Alex Briggs.
Valentino Rossi menutup kebersamaan dengan tim Yamaha Monster Energy dengan finis ke-12 pada MotoGP Portugal di Sirkuit Algarve, Minggu (22/11/2020).
Setelah melalui 15 musim bersama tim pabrikan Yamaha, Valentino Rossi akan beralih ke tim satelit Petronas SRT.
Valentino Rossi nantinya akan bertukar posisi dengan pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, yang pindah ke tim pabrikan.
Baca Juga: Cara Balapnya Bikin Gerah, Valentino Rossi Diminta Pensiun Saja
Dari segi teknis, kemungkinan Valentino Rossi tidak akan merasakan banyak perubahan saat pindah ke tim satelit.
Akan tetapi, Valentino Rossi tentu merasakan momen emosional karena ia berpisah dengan salah satu mekanik paling berjasa dalam kariernya, Alex Briggs.
Valentino Rossi harus mengucapkan selamat tinggal kepada Alex Briggs setelah mereka bekerja sama selama 20 tahun.
Baca Juga: Daftar Pembalap MotoGP 2021, Hal yang Tak Diharapkan Valentino Rossi Terjadi
Alex Briggs mulai melayani Valentino Rossi ketika berada di tim Nastro Azzuro Honda pada 2000 silam.
Briggs terpaksa tak bisa lagi bekerja sama dengan Valentino Rossi karena keterbatasan tempat di Petronas Yamaha SRT.
Bagi Briggs, perjalanan panjang bersama Valentino Rossi memiliki kesan tersendiri dalam hidupnya.
Baca Juga: Aturan Baru MotoGP 2021 Resmi Diumumkan, Ada 4 Poin Perubahan
Dalam momen perpisahan dengan Valentino Rossi pada akhir musim MotoGP 2020 ini, ia mengungkap beberapa kenangan dengan The Doctor.
Salah satunya adalah soal sifat Valentino Rossi selama berada di paddock.
Briggs bercerita bahwa sifat Valentino Rossi ternyata sangat berbeda dari kebanyakan para pembalap MotoGP.
Para pembalap umumnya akan membanting helm, marah-marah di paddock, atau melakukan tindakan tak terpuji ketika mereka mendapatkan hasil buruk.
Namun, Brigss menyebut tindakan semacam itu tidak pernah dilakukan Valentino Rossi, meskipun The Doctor meraih hasil jeblok saat balapan.
"Saya belum pernah melihat Rossi menendang panel paddock atau sampai melempar helm," kata Alex Briggs dikutip dari Corsedimoto.
Baca Juga: Rayakan FIM MotoGP Awards, Alex Rins Berharap Juara Gantikan Joan Mir
"Bahkan ketika dia kehilangan gelar juara dunia, dia tidak pernah kehilangan kesabaran," ujar Briggs menambahkan.
"Dia tetap menghormati pekerjaan dan upaya yang dilakukan orang-orang di sekitarnya."
"Apa yang dilakukannya (ketika kalah) adalah berhenti dan mencari penjelasan," tutur dia.
Baca Juga: Joan Mir Ungkap yang Membedakan Valentino Rossi dari Marc Marquez di MotoGP
Briggs sendiri tak menyembunyikan rasa sedih yang mendalam setelah berpisah dengan Valentino Rossi.
Meski begitu, ia mengaku kalau dirinya mendapatkan banyak pelajaran berharga selama menjadi mekanik pemegang sembilan gelar itu.
"Apa yang saya pelajari dari Valentino Rossi adalah kami tidak boleh menyerah, kami tidak bisa kehilangan kendali atas situasi," ujar Briggs.
Briggs sendiri bukan satu-satunya mekanik yang harus berpisah dengan Valentino Rossi karena keterbatasan tempat.
Selain Brigss, Brent Stephens juga harus harus berpisah dengan Rossi usai MotoGP Portugal 2020.
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |