Terkait cedera Marquez yang berbuntut panjang dan tak berkesudahan itu, Pernat menyalahkan pihak dokter yang tak mencoba mencegah Marquez untuk nekat membalap di awal cederanya lalu.
"Kesalahanya terletak pada para dokter, seorang pembalap akan tetap membalap bahkan jika dia terluka fatal," tutur Pernat.
Pernat lantas menjelaskan jika para pembalap memang memiliki semangat tinggi dan akan tetap membalap meski dalam kondisi parah jika tak ada yang mencegahnya.
"Setiap pembalap punya caranya sendiri, bahkan jika mereka merasa buruk, mereka ingin balapan," lanjut Pernat.
"Kita bicara tentang orang-orang yang memilih merendahkan diri sendiri ketimbang tidak balapan dan Marc adalah salah satunya. Dia akan tetap membalap meski dia terluka parah, aku pikir masalah terbesar dalam sejarah adalah dokter-dokter yang memberi izin Marc untuk membalap. Aku tidak menyalahkan Marquez atau Puig aku percaya ada sebuah gugatan tertunda dan itu mungkin sudah mulai antara keluarga Marquez dan dokter itu," jelas Pernat.
Komentar Pernat ini juga senada dengan ucapan Marquez beberapa waktu lalu pada DAZN.
Senada dengan pernat, Marquez menyalahkan dokter yang membolehkannya balapan usai operasi pertama.
Marquez menuturkan jika memang kondisinya tak memungkinkan dan akan berbahaya, harusnya dokter itu menghentikannya.
Mengingat, sebagai pembalap dia punya keinginan besar untuk membalap dalam kondisi apapun.
Cedera Marquez sendiri kini kabarnya mengalami infeksi dan disarankan melakukan operasi keempat jika kondisi infeksinya tak kunjung membaik.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |