"Pelat saya patah di rumah, membuka pintu geser ketika saya harus keluar ke taman. Tapi pelatnya tidak patah di sana, itu patah sebagai akibat dari semua tekanan yang tercipta di Jerez," kata Marquez.
Marquez mengakui hal tersebut sebagai sebuah kesalahan dan belajar dari sikap gegabahnya.
"Mencoba kembali di Jerez adalah sebuah kesalahan. Saya belajar kalau pebalap punya kelebihan dan kekurangan," ucap Marquez.
Namun Marquez menekankan jika keberaniannya saat itu karena dia tidak tahu jika pelat bisa pecah.
Dia merasa dokter harus memberi tahu informasi tersebut sehingga pembalap berjulul baby alien itu tidak akan memaksakan diri.
"Saya berani tetapi tidak sadar. Andai mereka bercerita bahwa pelat bisa pecah, saya tidak akan membalap dengan kecepatan 300 Km/jam," ujar Marquez.
Marquez menekankan seharusnya saat itu dokter tahu bagaimana cara menghentikanna.
"Dokter lah yang seharusnya tahu bagaimana menghentikan Anda, dia adalah sosok yang harus realistis," tutur Marquez.
Baca Juga: Diincar Barcelona dan Real Madrid, Georginio Wijnaldum Diperingatkan Mantan Bomber Liverpool
Source | : | kompas,DAZN |
Penulis | : | Rara Ayu Sekar Langit |
Editor | : | Rara Ayu Sekar Langit |