Tak Mau Dihakimi Atas Kesalahannya, Marc Marquez Singgung Tugas Dokter

Eko Isdiyanto Kamis, 10 Desember 2020 | 12:19 WIB
Marc Marquez bersama manajernya, Emilio Alzamora. Emilio Alzamora memiliki rekor unik setelah menjadi juara dunia GP125cc meski tak pernah menang. (TWITTER.COM/FANCLUBMM93)

BolaStylo.com - Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez akhirnya mengakui kesalahan atas cedera yang membuatnya absen di MotoGP 2020.

Bukan rahasia umum lagi jika Marc Marquez kini sedang merasa frustrasi dengan cedera patah humerus kanan yang membuatnya terpinggir dari ajang MotoGP.

Bagaimana tidak, operasi ketiga yang diharapkan Marc Marquez berjalan lancar justru menimbulkan masalah baru karena adanya infeksi.

Marc Marquez pun disarankan untuk kembali melakukan operasi keempat untuk mengatasi infeksi yang muncul tersebut.

Sempat muncul dugaan jika dokter yang menangani Marquez tak cukup cakap dalam membuat kondisinya pulih karena proses pemulihan yang berkepanjangan.

Baca Juga: Terancam Operasi Keempat, Marc Marquez Kena Infeksi yang Sulit Disembuhkan?

Akan tetapi, Marquez kini seolah menyadari akan kesalahan terbesarnya hingga membuat dirinya tidak dapat segera kembali dari cedera.

Marquez mengaku jika keputusannya untuk kembali membalap di seri kedua bertajuk MotoGP Andalusia adalah kesalahan terbesarnya.

Ia yang seharusnya menjalani pemulihan dengan beristirahat justru nekat mengaspal kembali hingga membuat pelat di dalam lengan kanannya patah.

Berselang itu, kejadian sial juga menimpa Marquez salah satunya pelatnya kembali patah saat membuka pintu rumah.

Baca Juga: Marc Marquez Diyakini akan Beri Kejutan, di Tengah Kabar Buruk

"Tahun ini mengajari saya banyak hal. Pertama, usaha untuk kembali setelah cedera itu tergesa-gesa," ucap Marquez dikutip dari Crash.

"Pelat saya patah ketika membuka pintu di rumah. Tetapi, pelatnya tidak pecah di sana, itu sudah terjadi karena tumpuan berat ketika di Jerez.

"Mencoba kembali ke Jerez adalah kesalahan. Saya belajar jika pembalap memiliki kelebihan dan kekurangan.

"Pembalap tidak melihat rasa takut, jadi dokter harus membuat kami melihatnya," imbuhnya.

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Baca Juga: Menyesal karena Gegabah, Marc Marquez Salahkan Dokternya?

Meski demikian, Marquez juga sedikit menyentil dokter yang bertanggung jawab penuh atas pemulihannya.

Menurutnya dalam hal ini dokter seharusnya ikut bertanggung jawab untuk setiap keputusan yang diambol oleh para pembalap.

"Setelah operasi pertama, pertanyaan pertama yang keluar dari setiap pembalap adalah kapan bisa kembali membalap," ujar Marquez.

"Dokterlah yang harus tahu bagaimana mengentikkan pembalap, ia harus realistis. Saya pergi ke Jerez dengan pikiran yang tenang.

Baca Juga: Pengamat MotoGP Klaim Cedera Tak Berkesudahan Marc Marquez Karna Kesalahan Sosok Ini

"Jika memberi tahu saya pelatnya bisa pecah, saya tidak akan naik motor 300 km per jam." imbuhnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Crash.net
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan