"Manchester United membutuhkan seseorang seperti dia, untuk masuk ke sana dan mengatakan apa adanya, tidak perlu omong kosong," imbuh Joshua.
"Dalam tinju, itulah tipe orang yang perlu Anda miliki."
Baca Juga: Hal Sepele yang Bikin Manny Pacquiao Permalukan Conor McGregor Kurang dari 2 Ronde
"Eric Cantona, cocok, dia memiliki aura seorang juara," ujarnya.
Sedangkan Keane, menurut Joshua memang lebih tepat berkarier di dunia tinju.
Sebab, Keane memang sempat menekuni tinju pada masa mudanya.
Baca Juga: Manchester United Disebut Sulit Juara Liga Inggris Bersama 5 Pemain Ini
Menurut laman Sport Bible, Keane adalah sosok petinju hebat saat masih kecil.
Ia tidak pernah terkalahkan selama tampil pada ajang tinju di kampung halamannya di Cork, Irlandia.
Keane secara teratur berlatih dengan para petinju yang usia jauh lebih tua darinya.
Baca Juga: Brutal! Mantan Juara UFC Wanita Habisi 4 Pria Sekaligus di Oktagon
Akan tetapi, Keane pada akhirnya memilih sepak bola sebagai jalan kariernya.
Pilihan Keane ternyata tidak salah.
Ia menjadi sosok kapten terbaik yang pernah dimiliki Manchester United pada medio 1997-2005.
Saat itu Keane dipercaya memimpin skuad The Red Devils di bawah asuhan Sir Alex Ferguson ketika Eric Cantona memilih beralih profesi menjadi seorang aktor.
Keane sendiri banyak membantu Manchester United mendapatkan sederet prestasi.
Ia pernah membawa Manchester United merengkuh satu gelar Liga Champions dan tujuh trofi Liga Inggris, termasuk saat Manchester United meraih treble tahun 1999.
Source | : | Sportbible |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |