Dilansir dari Marca, dalam wawancara tersebut Tuchel merasa kurang diapresiasi perihal keberhasilannya membawa PSG ke final Liga Champions.
Sikap PSG itulah yang membuatnya sedikit sedih dan kecewa.
"Kami tinggal satu pertandingan lagi untuk memenangkan Liga Champions, tapi saya tidak pernah merasa kami mendapatkan pujian yang pantas kami dapatkan, itu membuatku sedih dan kesal saat itu," tutur Tuchel.
Tuchel juga berkomentar jika ekspektasi PSG terlalu tinggi.
"Dan kamu tidak merasakan memenangi liga di sini dianggap setinggi Bayern Muenchen memenangi liga mereka contohnya, saya kira itu adalah aspek klub dengan ekspektasi yang begitu tinggi," lanjutnya.
Selain membeberkan apresiasi yang kurang dari kerja kerasnya di PSG, Tuchel juga bicara tentang tantangan terbesar melatih klub asla Prancis itu.
Menurutnya, tantangan terbesar adalah menangani para bintang besar yang ada di PSG.
"Kadang-kadang itu sangat mudah, di waktu lain itu adalah tantangan besa," tuturnya.
Karena pengaruh mereka, ia harus memastikan jika semua bintang besar itu merasa senang.
"Terutama, karena memiliki dampak yang lebih dari tim, dengan demikian sulit untuk membuat pemain besar senang dan itu penting untuk bisa menuntut sesuatu dari mereka," jelasnya.
Kadang-kadang, orang-orang juga tak menghargai usaha tim dan hanya mengatakan jika PSG bisa menang karena Mbappe, Neymar atau Angel Di Maria.
Source | : | Marca |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |