Bukan Cedera, Ini Ketakutan Terbesar Bambang Pamungkas Saat Jadi Pesepak Bola

Ananda Lathifah Rozalina Jumat, 1 Januari 2021 | 13:00 WIB
Aksi Bambang Pamungkas saat Persija Jakarta bertandang ke markas Ceres Negros, Stadion Panaad, Bacolod, Filipina, pada matchday ketiga Grup G Piala AFC 2019, Rabu (3/4/2019). (MEDIA PERSIJA JAKARTA)

 

BolaStylo.com - Eks penyerang legendaris Persija Jakarta, Bambang Pamungkas ungkap ketakutan terbesarnya saat masih aktif menjadi pesepak bola.

Cedera menjadi salah satu hal yang kerap kali dikhawatirkan dan menjadi momok tersendiri bagi para pemain sepak bola mengingat itu bisa mengakhiri karier sepak bola seorang pemain.

Namun, hal berbeda terjadi pada mantan penyerang Persija Jakarta, Bambang Pamungkas.

Ketimbang cedera, Bambang Pamungkas punya ketakutan yang lebih besar pada satu hal saat ia masih aktif merumput di lapangan.

Dilansir dari BolaSport yang melansir laman Youtube Marc Klok, ketakutan terbesar Bambang Pamungkas adalah tidak bisa menjadi dirinya sendiri lagi.

Bepe takut jika privasinya akan terganggu karena godaan popularitas dan ketenaran.

"Ketakutan saya adalah saya tidak bisa menjadi diri sendiri. Karena anda tahu ketika menjadi public figure dan banyak orang mengenal anda maka anda tidak akan memiliki kehidupan pribadi. Dan aku takut yang satu ini," ucap Bambang dikutip dari kana Youtube @MarcKlok.

Maka dari itulah, kenapa pemain yang akrab disapa Bepe itu akhirnya memilih untuk tidak mengumbar privasinya ke publik.

"Jadi itulah alasannya saat saya bekerja di lapangan orang dapat memiliki saya. Tetapi saat di rumah, saya mencoba mengunci segalanya," lanjut pria yang kini menjabar manajer Persija.

Demi menjaga kehidupan pribadinya, Bepe melakukan beberapa cara termasuk menolak tawaran wawancara yang datang kapanpun tanpa tahu waktu.

Bepe akan memberi batasan waktu untuk masalah kerjaan dan waktu untuk keluarga.

"Karena terkadang media mencoba menghubungimu kapanpun mereka mau. Mereka ingin wawancara, tetapi saya tidak akan melakukan wawancara seperti itu."

"Jadi itulah sebabnya saya bisa menulis. Jadi ketika media atau orang lain menulis di email menanyakan sesuatu, maka saya akan membalasnya dalam dua hari. Tetapi apabila itu menelfon di atas jam enam atau semacamnya, itu tidak akan saya jawab. Karena saya tahu bahwa saya harus berhasil, saya harus menjadi keluarga," imbuhnya.

Selain itu, untuk menjadi pesepak bola yang sukses, Bepe mencoba menahan segala godaan yang ada dan fokus dalam kariernya.

"Itu sudah terjadi sejak 2003. Kala itu saya masih muda dan begitu banyak gangguan dari orang-orang karena ketika anda mulai tinggal di Jakarta, apapun yang diinginkan pasti akan ada semua," tuturnya.

"Jadi saya mulai membuat keputusan karena saya ingin menjadi pesepakbola yang sukses."

Dengan polanya menjaga privasi dan fokus menahan godaan tersebut, Bepe menjaga dirinya dan bisa konsisten dalam kariernya sebagai pesepak bola hingga akhirnya pensiun pada 2019.

Bepe sendiri terhitung menjadi pesepak bola yang sukses di Indonesia, kini setelah pensiun Bepe bisa melakukan banyak hal yang dulu tak bisa dia lakukan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : YouTube,BolaSport.com
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan