BolaStylo.com - Kepribadian pembalap Suzuki, Joan Mir diungkap oleh teman dekatnya sesama pembalap, Tito Rabat baru-baru ini.
Tahun 2020 menjadi tahun kejayaan bagi Joan Mir, dengan konsistensinya, pembalap Suzuki Ecstar itu sukses meraih gelar juara dunia.
Mir berhasil menyabet title juara dunia usai unggul secara poin dari pembalap lain meski hanya memenangi satu seri balapan saja.
Beda nasib dengan Mir, teman dekatnya sesama pembalap, Tito Rabat justru mengalami nasib cukup apes.
Rabat hanya berhasil finish di posisi 22 usai mengumpulkan 10 poin.
Selain itu, pembalap yang membalap untuk tim Esponsorama Racing (Avintia Racing) itu harus menerima kenyataan jika tahun 2020 menjadi musim terakhirnya membalap di kelas MotoGP.
Meski bakal pindah kompetisi tahun depan, Rabat tak segan memberi pujian pada teman dekatnya yang baru jadi juara tersebut.
Dalam wawancara baru-baru ini, Rabat mengungkap bahwa Joan Mir adalah seorang pria yang baik.
"Joan adalah pria yang baik, rendah hati, dia seorang yang teroganisir, tipe yang lambat. Dia tidak memiliki gelar di kepalanya (tidak memikirkan gelar -red)," tutur Rabat soal Mir.
Selain mengungkap sosok Mir, Rabat juga memberikan pendapat tentang Marc Marquez yang juga teman dekannya.
Menurut Rabat, Marc adalah orang yang begitu semangat soal balapan.
"Aku (sempat) melihat Marc mengikuti adiknya, Alex ketika dia melakukan Motocross, dia memiliki lengannya tersampir di sekitar lehernya, tapi Marc adalah Marc, dan ketika dia kembali ke motornya, dia bakal gaspol lagi," jelas Rabat.
Marc sendiri kini memang masih dalam masa penyembuhan cedera lengan kanannya.
Jika dia berhasil kembali ke kompetisi pada MotoGP 2021, jelas dia akan menjadi salah satu saingan berat bagi Joan Mir.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |