Salah satu contoh betapa absolut keputusan Gigi adalah saat dia lebih memilih mengejar Lorenzo ketimbang Marc Marquez di 2017.
Padahal, peluang untuk mendapatkan pembalap andalan Honda itu terbuka di 2016 tapi Gigi memilih Lorenzo dan semua tim harus mengikutinya.
"Keputusan itu datang dari Gigi. Ada pembicaraan dengan Ducati tapi itu kesalahan, semua keputusan sebenarnya sudah dibuat darinya. Seperti saat memilih Jorge Lorenzo dibandingkan Marc Marquez di 2017," jelas Dovi.
Dovi kemudian menegaskan jika kunci berhubungan baik dengan Gigi adalah dengan menyetujui segala pendapatnya.
"Untuk berhubungan baik dengan Gigi, kamu tidak bisa melawannya, tapi harus mendukung idenya, kami memiliki sebuah konflik," tutur Dovi.
Dovi juga menyebutkan jika menjadi pemabalap Ducati akan membuat seseorang berada dalam tekanan secara terus menerus.
"Pembalap Ducati terus-terusan di bawah tekanan, selama segalanya berjalan baik, oke, tapi secepat saat kamu melakukan kesalahan, boom, bencana. Bersantai adalah sebuah tantangan," jelas Dovi.
Dovi lantas menjelaskan jika hubungannya dengan Gigi sudah ada di titik 0 persen pada tahun 2020 silam, itu berarti mereka benar-benar dalam kondisi yang kurang baik.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |