Di poin kritis 19-19, Vittinghus meraih match poin 20-19 dengan serangan di depan net, Lee pun melakukan protes karena merasa jika ujung raket Vittinghus dinilainya melewati net.
Tak terima Lee pun melakukan protes, namun umpire tak mau mencabut kembali keputusannya.
Setelah aksi protes itu selesai, pertandingan dimulai kembali dan berakhir dengan kemenangan Vittinghus usai pengembalian Lee melebar.
Merasa kesal Lee pun membanting raketnya usai laga berakhir, sementara Vittinghus tanpa senang.
Hasil ini membuat Lee berakhir begitu ngenes, pasalnya kekalahan itu memastikan dirinya gagal melaju ke semifinal sekaligus gagal berkompetisi di BWF World Tour Finals di akhir bulan.
Di sisi lain, kekalahan Lee itu membuat banyak netizen Indonesia yang menyukai bulu tangkis menyebut itu sebagai karma.
Pasalnya, netizen menganggap jika kekalahan Lee ini seolah menjadi balasan atas apa yang terjadi pada Ginting di Final Hong Kong Open 2019 silam.
"Karma buat Lee Cheuk Yiu, mending ini cuma QF, Ginting dulu di final," tulis @davids....
"Kasian, tapi ya karma gak pernah pandang bulu," tulis @yohan....
"Kena karma min, dulu Ginting pernah digituin pas final Hong Kong Open min hehe," tulis @rifqil....
"Jelas bgt itu raketnya Min. Akhirnya LCY merasakan apa yg dirasakan Ginting di Final Hongkong Open 2019," tulis @ericm....
Pada final Hong Kong Open 2019, ada momen kontroversial yang sama saat Ginting melawan Lee.
Source | : | berbagai sumber,instagram.com/ftosports |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |