Di Balik Keberhasilannya Gantikan Valentino Rossi di Yamaha, Fabio Quartararo Punya Kisah Tak Biasa

Ananda Lathifah Rozalina Senin, 1 Februari 2021 | 15:00 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, tertunduk lesu di dalam garasi timnya. (MOTOGP.COM)

BolaStylo.com - Pembalap MotoGP, Fabio Quartararo ternyata memiliki kisah mengharukan perjuangannya hingga kini bisa mengantikan posisi Valentino Rossi.

Kemampuan Fabio Quartararo kini sukses menggaet minat tim pabrikan Yamaha.

Quartararo dipercaya menggantikan posisi yang selama ini dihuni Valentino Rossi, sementara sang pembalap legendaris kini berpindah ke tim satelit.

Kini, sukses menggantikan The Doctor, siapa sangka Fabio Quaratararo ternyata memutuskan terjun ke dunia balap karena Valentino Rossi.

Dalam sebuah wawancaran, Quartararo menyebutkan jika motivasi kuatnya menjadi pembalap muncul usai melihat Valentino Rossi menjuarai MotoGP dengan menunggangi motor M1 2004 silam.

"Itu adalah motor pertama yang kalian ingat, itu adalah saat aku bilang ke diriku sendiri 'suatu hari aku ingin menjadi seorang pembalap'," tutur Fabio.

Fabio memang mengidolakan Rossi yang uniknya kini berhasil dia gantikan tempatnya.

Bagi Fabio Quartararo, Rossi tetap memiliki tempat spesial dan dia juga merasa bahagia saat idolanya itu memberikan selamat atas kemenangannya di beberapa seri musim lalu.

Quartararo juga menceritakan jika beberapa tahun lalu, bisa menang di MotoGP seperti yang dilakukannya pada musim 2020 terasa tidak mungkin, tapi dia lantas ingat mengingat segala pengorbanannya di masa kecil.

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, setelah merebut pole position pada kualifikasi MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis, 10 Oktober 2020.

"Tiga tahun lalu, bagaimana itu seperti tidak mungkin bagiku. Aku ada di posisi sangat rumit dalam karierku. Tiba-tiba aku memikirkan kembali semua pengorbanan selama masa kecilku untuk sampai di sana, ribuan kilometer aku dan ayahku bepergian antara Nice dan Spanyol, ketika aku tidur di lantai truk ketika dia menyetir. Foto itu tiba-tiba datang ke pikiranku," jelasnya.

Quartarao kemudian menyebutkan jika baginya kemenangan seperti sebuah kebebasan.

"Itu membebaskan aku," tuturnya.

Terlepas dari itu, Quartararo kini menjadi salah satu pembalap yang cukup diperhitungkan.

Ia sejatinya menjadi kandidat kuat jawara dunia di awal musim lalu, sayang performa yang kurang konsisten membuatnya gagal mendapatkannya.

Meski begitu, ia berhasil menjadi pembalap yang paling banyak menang dengan koleksi tiga kemenangan di musim lalu bersama Franco Morbidelli.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 

 

 



Source : GPOne.com
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan