Quartararo juga menceritakan jika beberapa tahun lalu, bisa menang di MotoGP seperti yang dilakukannya pada musim 2020 terasa tidak mungkin, tapi dia lantas ingat mengingat segala pengorbanannya di masa kecil.
"Tiga tahun lalu, bagaimana itu seperti tidak mungkin bagiku. Aku ada di posisi sangat rumit dalam karierku. Tiba-tiba aku memikirkan kembali semua pengorbanan selama masa kecilku untuk sampai di sana, ribuan kilometer aku dan ayahku bepergian antara Nice dan Spanyol, ketika aku tidur di lantai truk ketika dia menyetir. Foto itu tiba-tiba datang ke pikiranku," jelasnya.
Quartarao kemudian menyebutkan jika baginya kemenangan seperti sebuah kebebasan.
"Itu membebaskan aku," tuturnya.
Terlepas dari itu, Quartararo kini menjadi salah satu pembalap yang cukup diperhitungkan.
Ia sejatinya menjadi kandidat kuat jawara dunia di awal musim lalu, sayang performa yang kurang konsisten membuatnya gagal mendapatkannya.
Meski begitu, ia berhasil menjadi pembalap yang paling banyak menang dengan koleksi tiga kemenangan di musim lalu bersama Franco Morbidelli.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |