BolaStylo.com - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi sebut setiap pasangan anak asuhnya memiliki persiapan yang berbeda untuk All England 2021.
Indonesia bisa dibilang memiliki kekuatan penuh di sektor ganda putra saat berlaga di All England 2021 di bawah komando Herry Iman Pierngadi.
Namun Herry Iman Pierngadi menjelaskan bahwa setiap pasangan nomor ganda putra asuhannya memiliki persiapan yang berbeda-beda.
Mulai dari ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, diikuti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Hingga Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pelatih yang akrab disapa Herry IP ini memiliki pertimbangan tersendiri terkait persiapan berbeda tersebut.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Ungkap Hal yang Dicuri Minions dari Ahsan/Hendra
Dilansir BolaStylo.com dari rilis resmi PBSI, Herry IP menekankan kepada Ahsan/Hendra untuk menjaga kondisi tetap dalam keadaan fit saat bertanding.
Hal ini berbeda dengan Marcus/Kevin dan Fajar/Rian yang diberikan latihan dengan fokus utama peningkatan daya tahan dan fisik.
"Kalau Ahsan/Hendra saya hanya menjaga kondisinya agar tidak ada cedera, peningkatan mungkin bisa tetapi tidak signifikan," ucap Herry IP.
"Untuk Marcus/Kevin dan Fajar/Rian, selain daya tahan, kondisi fisik juga harus ditingkatkan. Marcus/Kevin sudah satu tahun tidak bertanding.
Baca Juga: Merasa Dapat Mukjizat, Kevin Sanjaya Ungkap Satu Laga Paling Berkesan
"Jadi perlu kembali merasakan aura pertandingan. Begitu juga dengan Fajar/Rian yang sentuhannya sempat hilang.
"Harus segera kembali, makanya saya turunkan mereka di Jerman," imbuhnya.
Lebih lanjut, Herry IP juga memberi penjelasan mengenai ditariknya beberapa pebulu tangkis andalan dari Swiss Open 2021.
Menurutnya, hal itu semata-mata untuk persiapan lebih bagi para wakil yang akan berlaga di All England tahun ini.
Baca Juga: Rencana Besar PBSI Usai Tarik 3 Wakil Unggulan dari Swiss Open 2021
Selain itu memang All England menjadi target dari tim Indonesia, sehingga pelatih memiliki rencana dan taktik tersendiri untuk itu.
"Saya memang menurunkan tiga pasangan di Jerman dan All England saja, karena kalau ikut ke Swiss sulit untuk mengatur peak performance," ujar Herry IP.
"Target di dua turnamen tersebut juga berbeda, target utamanya sudah pasti All England. Kalau di Jerman target antara, karemna kami atur peak-nya di All England." imbuhnya.