Hal Ini Bikin Tuchel Tak Peduli Jika Tidak Dicintai Keluarga Chelsea

Reno Kusdaroji Senin, 15 Februari 2021 | 10:20 WIB
Chelsea masih menunjukkan performa menjanjikan di bawah kepelatihan Thomas Tuchel. Mereka mengulangi catatan dari tahun 2009 saat menang melawan Sheffield United. (TWITTER.COM/CHELSEAFC)

BolaStylo.com - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel sama sekali tidak berusaha membuat keluarga besar The Blues mencintainya setelah menggeser posisi Frank Lampard.

Thomas Tuchel (47) melakukan perubahan mengesankan sejak menggantikan posisi Frank Lampard sebagai pelatih utama Chelsea.

Mantan bos PSG itu membawa empat kemenangan dari lima pertandingan bagi Chelsea, dan hebatnya hanya kebobolan satu gol saja.

Dalam wawancara terbarunya, Tuchel sedikit curhat soal caranya melakukan pendekatan kepada keluarga besar Chelsea, terutama para pemainnya.

Tuchel mengaku sama sekali tak pernah berusaha untuk membuatnya dicintai para pemainnya atau pun sekedar disukai oleh semua orang di Stamford Bridge.

Pelatih asal Jerman itu datang di saat The Blues membutuhkan kemenangan, yang sulit diberikan dari legenda tim seperti Lampard.

Tuchel menyadari, hal penting seperti kemenangan lebih dibutuhkan seluruh tim dari sekedar disukai para pemain Chelsea.

Baca Juga: Revolusi Tuchel Bikin AC Milan Saingi Juventus Berburu Hakim Ziyech

Oleh karena itu, Thomas Tuchel lebih suka melakukan 'pendekatan yang jujur' dengan Chelsea di mana terkadang bisa terlihat 'sama sekali tak ramah'.

Meskipun sebenarnya Tuchel menyadari hal seperti ini bisa membuatnya tak dicintai oleh para pemainnya.

"Hanya karena saya berusaha keras bersikap baik di hadapan awak media, bukan berarti saya demikian juga di ruang ganti," kata Tuchel dikutip dari Sky Sports.

"Saya sama sekali tidak berusaha terlalu keras untuk membuat semua orang di ruang ganti mencintai saya, karena hal seperti ini tidak pernah ada.

Baca Juga: Wejangan Legenda Chelsea untuk Bagus Kahfi, Harus Nakal Saat Begini

"Bisakah saya menjadi seorang yang tak ramah? Tentu saja, jika itu memang diperlukan, saya bisa sangat emosional dan marah di saat yang tepat.

"Namun bukan berarti (emosional) setiap saat, karena melakukannya terlalu sering hanya akan membuat anda tidak didengarkan," pungkasnya.

Pelatih asal Jerman itu menambahkan, ia berani membentak salah seorang pemainnya yang melakukan kesalahan saat seluruh tim sedang berkumpul.

Bagi Tuchel, hal ini dilakukannya karena yakin bahwa setiap orang harus memiliki kepribadian untuk menelan kritik di hadapan banyak orang.

Baca Juga: Mengkhawatirkan! Kondisi Striker Chelsea yang Masih Puasa Gol Ini

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Dailymail.co.uk,skysport.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan