4. Orang yang akan melakukan operasi
Riset pada tahun 2007 membuktikan, pasien yang mengonsumsi jahe sebelum operasi beresiko tinggi mengalami pendarahan internal.
Hal ini disebabkan efek dari jahe sebagai pengencer sirkulasi pada aliran darah.
Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan pasien yang hendak menjalani operasi untuk menghindari segala jenis olahan jahe dua minggu sebelum operasi.
5. Ibu yang sedang hamil
Janin dalam kandungan akan mengalami masalah jika ibunya mengonsumsi jahe berlebihan.
Penelitian membuktikan adanya penurunan penyerapan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak pada ibu hamil.
Selain itu, jahe juga memicu kontraksi uterus pada ibu hamil.
Baca Juga: Gak Cuma Hangatkan Tubuh, Jahe Juga Ampuh Atasi Ketombe dan Rambut Rontok, Begini Caranya
6. Orang yang mengonsumsi obat penyakit serius
Jahe berinteraksi dnegan beberapa jenis obat-obatan seperti antikoagulan, barbiturat, beta-blocker, obat insulin atau terapi anti-platelet.
Data dari National Institutes on Health menunjukan jahe mengganggu efek-dari beberapa bahan obat tersebut termasuk antasida karena merangsang asam lambung naik.
Apalagi bagi orang yang memakai obat jantung, antihistamin, perawatan kanker dan obat penurun berat badan juga 'dilarang' mengonsumsi jahe.
7 Orang dengan diabetes dan hipertensi
Pada dasarnya, jahe berfungsi menurunkan gula darah dan tekanan darah.
Oleh karena itu, perlu konsultasi dengan dokter bagi pasien penderita diabetes atau hipertensi terkait konsumsi jahe dalam bentuk apapun.
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |