Jahe Punya Banyak Efek Mengerikan, Kenali Hal Ini Supaya Terselamatkan

Reno Kusdaroji Kamis, 18 Februari 2021 | 19:30 WIB
Ilustrasi Jahe ()

BolaStylo.com - Jahe yang terkenal memiliki banyak manfaat kesehatan di sisi lain juga punya efek mengerikan jika sembarangan saat mengonsumsinya.

Bukan rahasia lagi jika jahe dapat diolah sebagai obat dari berbagai macam gangguan kesehatan.

Dari penyakit yang ringan sampai cukup fatal, jahe bisa dijadikan solusinya.

Di Indonesia, jahe populer sebagai bahan ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Sementara di negeri Cina, sejak jaman dahulu jahe sudah digunakan sebagai bahan alami untuk dektonasi karena keracunan makanan atau obat.

Baca Juga: Alasan Minum Wedang Jahe dengan Ngasal Bisa Bawa Penyakit Bagi Tubuh

Oleh karena itu, para leluhur sering menyebut jahe sebagai obat tradisional yang mujarab mengatasi banyak penyakit.

Seperti halnya bahan makanan atau minuman lainnya, jahe juga memiliki beberapa efek buruk.

Dikutip BolaStylo dari Herbalist, mengonsumsi jahe lebih dari 4 gram dalam satu hari dapat menyebabkan mulas, kembung, mual, dan masalah gangguan perut lainnya.

Bahkan, ternyata jahe memiliki dampak yang jauh lebih mengerikan dibanding sekedar gangguan perut biasa.

Baca Juga: Bagi Perokok, 3 Air Rebusan & 1 Tips Ini Ampuh Saring Racun Paru-Paru

Dikutip dari Nakita, Jahe akan menimbulkan efek mengerikan jika dikonsumsi oleh beberapa orang yang memiliki kondisi khusus.

Berikut beberapa kondisi khusus yang diharuskan menghindari konsumsi jahe.

1. Orang dengan gangguan darah

Pada dasarnya, jahe meningkatkan sirkulasi dan aliran darah meskipun mampu mencegah pembekuan dalam darah.

Hal ini disebabkan jahe memiliki efek sebagai pengencer darah, yang seringkali mengganggu obat pengencer darah seperti warfin dan aspirin

Parahnya, orang dengan gangguan darah atau sedang menjalani pengobatan yang memperlambat pembekuan darah beresiko tinggi mengalami pendarahan jika mengonsumsi jahe.

Baca Juga: Bagi Perokok, 3 Air Rebusan & 1 Tips Ini Ampuh Saring Racun Paru-Paru

2. Orang dengan batu empedu.

Penderita batu empedu dilarang untuk mengonsumsi jahe, terutama jahe merah.

Pasalnya, jahe dapat merangsang produksi empedu dan memperparah penderita batu empedu.

3. Orang dengan ulkus atau IBD

Ulkus atau IBD (Inflammatory Bowel Disease) lebih sering dikenal sebagai radang usus, penyakit autoimun yang bersarang di saluran pencernaan.

Terkait kondisi ini, jahe sering dikaitkan dengan salah satu penyebab utama pemyumbatan pada usus.

Oleh karena itu, penderita ulkus dan penyakit seputar penyumbatan usus disarankan untuk menghindari konsumsi jahe.

Baca Juga: Stop! Seduh Jahe dengan Air Mendidih Ternyata Berakibat Buruk, Begini Cara yang Benar

4. Orang yang akan melakukan operasi

Riset pada tahun 2007 membuktikan, pasien yang mengonsumsi jahe sebelum operasi beresiko tinggi mengalami pendarahan internal.

Hal ini disebabkan efek dari jahe sebagai pengencer sirkulasi pada aliran darah.

Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan pasien yang hendak menjalani operasi untuk menghindari segala jenis olahan jahe dua minggu sebelum operasi.

5. Ibu yang sedang hamil

Janin dalam kandungan akan mengalami masalah jika ibunya mengonsumsi jahe berlebihan.

Penelitian membuktikan adanya penurunan penyerapan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak pada ibu hamil.

Selain itu, jahe juga memicu kontraksi uterus pada ibu hamil.

Baca Juga: Gak Cuma Hangatkan Tubuh, Jahe Juga Ampuh Atasi Ketombe dan Rambut Rontok, Begini Caranya

6. Orang yang mengonsumsi obat penyakit serius

Jahe berinteraksi dnegan beberapa jenis obat-obatan seperti antikoagulan, barbiturat, beta-blocker, obat insulin atau terapi anti-platelet.

Data dari National Institutes on Health menunjukan jahe mengganggu efek-dari beberapa bahan obat tersebut termasuk antasida karena merangsang asam lambung naik.

Apalagi bagi orang yang memakai obat jantung, antihistamin, perawatan kanker dan obat penurun berat badan juga 'dilarang' mengonsumsi jahe.

7 Orang dengan diabetes dan hipertensi

Pada dasarnya, jahe berfungsi menurunkan gula darah dan tekanan darah.

Oleh karena itu, perlu konsultasi dengan dokter bagi pasien penderita diabetes atau hipertensi terkait konsumsi jahe dalam bentuk apapun.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : nakita.grid.id
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan