Penderita Diabetes Wajib Tahu, Kadar Gula Darah Tinggi Bisa Picu Halusinasi

Aziz Gancar Widyamukti Rabu, 24 Februari 2021 | 19:06 WIB
Aneka buah penurun gula darah dalam tubuh. ()

BolaStylo.com - Lonjakan gula darah ternyata bisa mengganggu kondisi seorang penderita diabates hingga menyebabkan halusinasi.

Penyakit diabtes kerap kali membuat hidup para penderitanya berubah drastis.

Biasanya para penderita diabates akan lebih rajin memantau kada gulaa darah serta mengontrol makanan yang mereka konsumsi.

Bersamaan dengan rutinitas tersebut, diabetes ternyata juga bisa membuat penderitanya seringkali mudah marah.

Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Alpukat hingga Rebusan Air Ketumbar Jadi Obat Diabetes?

Selain itu, para penderita diabetes ternyata juga berisiko mengalami gangguan kecemasan hingga halusinasi apabila kadar gula darah mereka tinggi.

Dikutip dari Grid Health, jika kadar gula darah lebih tinggi dari 600 miligram per desiliter (mg / dL), kita memiliki kondisi yang disebut sindrom hiperglikemik hiperosmolar diabetes (diabetic hyperosmolar hyperglycemic syndrome).

Dalam upaya untuk mengatasi terlalu banyak gula dalam aliran darah, tubuh melepaskannya ke dalam urine dan mengeluarkan banyak cairan bersamanya.

Baca Juga: Dianggap Remeh, Timbunan Lemak di Perut Ternyata Bisa Picu Risiko Diabetes

Kita membutuhkan perawatan dengan cepat agar terhidrasi sehingga tidak mengalami dehidrasi serius. Paling buruk, bisa berakhir koma atau bahkan mati.

Halusinasi adalah ketika kita melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada, adalah salah satu tanda sindrom ini.

Ketika sangat dehidrasi, keseimbangan mineral penting dalam tubuh (disebut elektrolit) menjadi rusak.

Baca Juga: Khasiat Nyata Jus Jeruk untuk Penderita Diabetes, Bantu Turunkan Gula Darah

Itu dapat memengaruhi komunikasi antara sel-sel otak dan menyebabkan halusinasi. Begitu dokter dapat merehidrasi dan menurunkan kadar gula darah, halusinasi akan berakhir.

Jika memiliki sindrom hiperglikemik hiperosmolar, kita mungkin juga merasa sangat haus, sering buang air kecil, demam, memiliki penglihatan kabur, merasa lemah atau tidak mampu menggerakkan bagian tubuh dan pingsan.

Meskipun sindrom hiperglikemik hiperosmolar diabetes tidak umum, siapa pun dengan jenis diabetes apa pun bisa mendapatkannya.

Baca Juga: Gak Cuma Enak, 4 Buah Ini Juga Bantu Menjaga Gula Darah dan Aman Dikonsumsi Pasien Diabetes

Tetapi orang dengan diabetes tipe 2 lebih mungkin mendapatkan risiko ini.

Risiko ini bertambah bagi yang berusia lebih dari 60 tahun, ras tertentu seperti afro-american, amerika pribumi, dan hispanik.

Juga memiliki masalah kesehatan lain (seperti kondisi jantung).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : Grid Health
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan