Fakta Menarik All England Open - Cuma Ada 1 Tunggal Putri Indonesia yang Pernah Juara, Ini Dia Sosoknya

Ananda Lathifah Rozalina Selasa, 9 Maret 2021 | 06:44 WIB
Berita bulu tangkis internasional. (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

BolaStylo.com - Sektor tunggal putri Indonesia seolah mati suri dalam kompetisi All England selama 26 tahun lamanya.

Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil menjuarai All England Open di berbagai sektor.

Wakil-wakil Indonesia tercatat sudah pernaj menjuarai semua sektor dari waktu ke waktu.

Namun, kini ada beberapa sektor yang seolah "mati suri" karena gagal menjuarai All England selama puluhan tahun.

Salah satu sektor itu adalah sektor tunggal putri.

Selama hampir 26 tahun lamanya, Indonesia seolah kesulitan menemukan tunggal putri yang cukup perkasa untuk menjuarai All England Open.

Baca Juga: All England 2021 - Kisah Calon Lawan Marcus/Kevin, 'Membelot' Karena Pelatnas PBSI

Terakhir, tunggal putri Indonesia berhasil menjuarai All England pada tahun 1994 silam lewat Susi Susanti.

Susi tak cuma berhasil menjadi jawara terakhir Indonesia tapi juga satu-satunya tunggal putri Indonesia yang menjuarai kompetisi tertua bulu tangkis dan melakukannya berkali-kali.

Susi tercatat sudah empat kali menjuarai All England yakni pada tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994.

Susi Susanti saat meraih medali emas Olimpiade 1992.

Pada tahun 1990 Susi juara usai menaklukan wakil China, Huang Hua dengan skor 12-11, 11-1

Di tahun berikutnya, Susi juara usai mengalahkan rekan senegaranya sendiri, Sarwendah Kusumawardhani dengan skor 0-11, 11-2, 11-6.

Di tahun 1992, Susi tak meraih juara karena sudah lebih dulu tumbang di babak 16 besar usai dikalahkan oleh wakil China Ye Zhao Ying dengan skor 11-5, 5-11, 5-11.

Usai kalah di tahun 1992, Susi kemudian kembali menjadi juara di tahun berikutnya dengan mengalahkan tunggal putri andalan Korea kala itu, Bang Soo Hyun dengan skor 4-11, 11-4, 11-1

Di tahun 1994, Susi menjuarai All England Open untuk terakhir kalinya dengan menaklukan Ye Zhaoying yang dengan skor 11-5, 11-9.

Sebagai informasi, sistem skor jaman dulu berbeda dengan yang digunakan sekarang.

Setelah Susi, tak pernah ada srikandi Indonesia yang menjuarai turnamen tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : Berabagi Sumber
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan