BolaStylo.com - Ganda putri muda Malaysia, Pearly Tan/Muralitharan Thinaah ternyata punya sejarah cukup kelam dengan penggemar bulu tangkis Indonesia.
Pearly Tan/Muralitharan Thinaah sukses membuat kejutan di Swiss Open 2021 pekan lalu.
Ganda putri muda yang bisa dibilang masih bau kencur itu secara mengejutkan berhasil menjadi juara Swiss Open 2021 usai menumbangkan Stove bersaudara yang lebih senior dan unggul secara ranking dari mereka.
Tan/Thinaah berhasil menang dua gim dari Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva dengan skor 21-19, 21-12.
Hasil ini pun membuat mereka menjadi buah bibir karena prestasinya di turnamen tersebut.
Baca Juga: All England Open - Mati Suri Selama 26 Tahun, Ini Jawara Terakhir Indonesia di Tunggal Putri
Namun, tahukah kamu jika Tan/Thinaah ternyata punya masa lalu cukup buruk dengan penggemar bulu tangkis Indonesia.
Tan/Thinaah pernah dikecam penggemar bulu tangkis di Indonesia karena bertindak kurang sportif saat final Malaysia Internasional Series 2019 silam.
Kala itu, Tan/Thinaah melakukan aksi yang tak bisa diterima saat bertarung melawan wakil Indonesia, Ribka Sugiarto/Febriana Dwi Puji.
Saat kedudukan 14-14 di gim ketiga, Ribka/Febriana menyambar bola tanggung di depan net dan menyerang pasangan Malaysia.
Shuttlecock yang dikembalikan wakil Indonesia sudah sempat menyentuh lapangan dan kemudian memantul yang disambar pemain Malaysia untuk dikembalikan.
Merasa karena shuttlecock sudah menyentuh daerah lawan, pengembalian itu pun dibiarkan saja oleh Ribka/Febriana meski pengembalian itu jatuh di area poin mereka.
Namun, wasit tiba-tiba membuat mereka terkejut, pasalnya ia memberikan poin untuk wakil Malaysia atas pengembalian shuttlecock pantulan itu.
Meski sempat tak terima Ribka/Febriana tetap melanjutkan pertandingan dan akhirnya takluk dengan skor 16-21, 21-11, 18-21.
Di sisi lain momen ini membuat banyak penggemar Indonesia tak terima dan sempat menyerbu akun federasi bulu tangkis Malaysia (BAM) karena pemainnya dianggap tak sportif dan dianggap meraih kemenangan dengan cara kotor kala itu.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |