Akan tetapi, protes Filipina ditolak oleh SINGSOC dan Aprilia Manganang tetap bisa bermain dengan aman untuk timnas voli putri Indonesia.
Menannggapi hal itu, PBVSI akhirnya mengungkap kronologi Aprilia Manganang bisa lolos tes gender pada SEA Games 2015 meski sempat diprotes.
Menurut Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny S Surkatty, dokter SEA Games 2015 saat itu menyatakan Aprilia Manganang sebagai perempuan.
"Pada waktu SEA Games 2015 di Singapura, timnas voli putri diprotes tim Filipina sehingga diputuskan bahwa dari komite medis SEA Games memeriksa keabsahan soal jenis kelamin Aprilia," kata Hanny dikutip BolaStylo.com dari Kompas.com, Jumat (12/3/2021).
"Setelah diperiksa tim dokter di sana, yang mana KONI menemani kala proses itu, hasilnya Aprilia dapat bermain sebagai putri," ucapnya.
Baca Juga: 28 Tahun Alami Hipospadia karena Faktor Ekonomi, Begini Kisah Masa Kecil Aprilia Manganang
Sejak saat itu, menurut Hanny, negara-negara lain meyakini bahwa Aprilia Menganang adalah perempuan.
"Jadi, berdasarkan hal-hal tersebut, kami yakin April itu putri," tuturnya.
"Semua tim dari negara lain juga menerima hasil tersebut sehingga Aprilia bisa main di SEA Games Singapura dan SEA Games Kuala Lumpur (2017) saat mendapat medali perak," katanya.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |