BolaStylo.com - Tidak adanya wakil tunggal putri Indonesia pada All England 2021 membuat pihak PBSI membeberkan penyebab minus besar para atlet pada sektor ini.
Indonesia menjadi salah satu negara yang diunggulkan juara All England 2021 pada empat sektor, tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Dari delapan wakil Indonesia pada All England 2021 nanti, enam di antaranya menjadi unggulan juara.
Anthony Sinisuka Ginting (4) dan Jonatan Christie (5) di sektor tunggal putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (1) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2) pada ganda putra.
Sementara di ganda putri ada Greysia Polii/Apriyani Rahayu (3) dan terakhir pada ganda campuran terdapat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (1).
Namun pada sektor tunggal putri, Indonesia punya catatan minus besar.
Gregoria Mariska Tunjung, yang ditarik mundur PBSI untuk mengikuti All England 2021 saja tak termasuk dalam rangking 20 besar dunia.
Baca Juga: All England 2021 - Belum Bersua Momota, Mental Ginting Dihajar Hal Ini
Meski sebelumnya sempat masuk 20 besar, Gregoria saat ini turun peringkat menempati urutan ke-22 dunia.
Padahal, peringkat Gregoria ini merupakan tunggal putri terbaik Indonesia.
Hal ini membuktikan prestasi tunggal putri Indonesia masih jauh dibanding para atlet Tanah Air dari empat kategori bulu tangkis yang lain.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky menjelaskan penyebabnya.
Baca Juga: All England 2021 - Fisik Sudah Oke, Marcus/Kevin Tak Mau Muluk-muluk
Rionny sendiri saat ini masih merangkap jabatan sebagai pelatih tunggal putri Indonesia.
Ia masih mencari sosok tepat untuk mengisi kursi kepala pelatih sektor tersebut.
Oleh karena itu, tentu saja Rionny paham betul apa yang menjadi kelemahan para atlet tunggal putri Tanah Air.
"Kelemahannya (tunggal putri Indonesia) ada pada mental, daya juang, dan fisik," kata Rionny Mainaky dikutip BolaStylo dari Kompas.
Baca Juga: Netizen Kepincut Momen Uwu Fajar Alfian dan Melati Daeva saat Divaksin
"Menurut saya untuk tunggal putri ini masih belum benar-benar fokus bahwa badminton adalah pilihan hidupnya," lanjutnya menerangkan.
"Fokus mereka belum 100 persen untuk bermain bulu tangkis," imbuhnya.
Seperti diketahui, tunggal putri Indonesia kembali kewalahan sepanjang rangkaian turnamen di Thailand awal tahun ini.
Pada Yonex Thailand Open 2021, Gregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan rontok di babak pertama.
Sementara di Toyota Thailand Open 2021, hanya Gregoria satu-satunya tunggal putri Indonesia yang melaju ke babak kedua sebelum tumbang dari Tai Tzu Ying (Taiwan).
Hasil serupa kembali dialami Ruselli Hartawan sebagai satu-satunya tunggal putri Indonesia pada Swiss Open 2021 di mana ia tersingkir pada babak pertama.
Baca Juga: Sempat Hilang Percaya Diri, Kento Momota Siap Buat Gebrakan di All England 2021