Terkait hal ini, para wakil Indonesia pun merespon dan menuding BWF selaku penyelenggara All England 2021 harus bertanggung jawab.
Mulai Jonatan Christie, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang sudah bertanding pada babak pertama All England 2021.
Hingga wakil Indonesia yang belum tanding seperti Melati Daeva Oktavianti, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Anthony Sinisuka Ginting menyerukan hal serupa.
Lewat media sosial masing-masing, wakil Indonesia di All England kali ini ingin 'BWF harus bertanggung jawab!'
Baca Juga: All England 2021 - Dipaksa Mundur dari Comeback, Marcus Marah Minta Keadilan BWF
Greysia Polii menjelaskan bahwa dirinya dan rekan-rekannya paham jika BWF mendapat perintah langsung dari pemerintah Inggris.
Namun di sisi lain, Greysia Polii juga mengingatkan BWF menjadi pihak penyelenggara yang secara otomatis harusnya mempersiapkan semua kemungkinan secara matang.
"Jadi memang situasi itu rada rancu, kita dapat warningnya dari GOVERMENT UK, sedangkan mereka yang positif kemarin itu under rules BWF," tulis Greysia lewat feed Instagram miliknya.
"BWF mungkin ga bisa bantu banyak karena tim Indonesia itu di warning langsung dari negara ini (Inggris) kita juga gak bisa apa-apa.
"Namanya juga aturan negara, gak ada pilihan selain mematuhi aturan negara ini.
"Tapi yang jadi KOENTJI itu adalah BWF harus tanggung jawab cari letak permasalahannya ini, supaya ngerti letak permasalahannya di mana.
"Kasih perlindungan untuk atletnya, CARI SOLUSI, kasih kejelasan, BWF HARUS ADIL DAN JELAS!!!!" tutupnya.
Baca Juga: All England 2021 - Bak Bumi & Langit, Ini Beda Nasib Comeback Kento Momota dengan Marcus/Kevin