BolaStylo.com - Presiden Joko Widodo mengabulkan salah satu permintaan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta tim Indonesia yang menderita polemik All England 2021.
Tim Indonesia mengalami nasib sengsara pada All England 2021 karena diusir paksa dari turnamen setelah mendapat email NHS (National Health Service) Inggris untuk karantina.
Seperti diketahui, 20 dari 24 skuat Indonesia mendapat instruksi isolasi mandiri selama 10 hari dari NHS karena berada dalam satu pesawat bersama orang yang positif covid-19.
Tepatnya setelah pertandingan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, seluruh tim Indonesia diminta untuk segera meninggalkan lokasi All England 2021.
Dalam pengusiran ini, BWF menelantarkan tim Indonesia begitu saja dengan dalih perintah NHS langsung dari pemerintah Inggris dan bergerak diluar kuasa mereka.
Selepas kembali ke hotel, Ahsan/Hendra dkk curhat terkait perlakuan pihak BWF yang lepas tangan begitu saja.
Ahsan/Hendra dkk secara serentak meminta BWF harus bertanggung jawab dan jika memang tidak bisa bertanding maka lebih baik mereka untuk pulang.
Baca Juga: All England 2021 - Alur Kepulangan Kevin Sanjaya Cs, 22 Maret Tiba di Tanah Air!
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pun curhat soal biaya yang harus ditanggung mereka dengan 'uang pribadi' jika harus karantina selama 10 hari di Inggris.
Sebelumnya, pasangan berjuluk The Daddies itu mengklaim bahwa tagihan yang harus dibayar jika harus isolasi mandiri bisa mencapai 50 juta rupiah.
Belum lagi, tim Indonesia masih diwajibkan mengurung diri di kamar masing-masing dengan menyimpan kekesalan tak bisa bermain di All England 2021.
Oleh karena itu, Ahsan/Hendra dkk meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk dipulangkan ke Tanah Air jika tidak bisa bertanding.
Baca Juga: All England 2021 - Cinta untuk Greysia Polli dan Indonesia dari Thailand
Sementara, Presiden Jokowi sendiri melalui KOI, PBSI, dan Menpora, Zainudin Amali menginstruksikan untuk menindaklanjuti tragedi ini.
"Presiden Jokowi meminta kepada kami dan Kemenlu untuk melakukan langkah-langkah yang cepat dan terbaik, terutama untuk menyelamatkan anak-anak kita di sana," kata Zainudin pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/3/2021) siang WIB.
"Di sisi lain, Pak Presiden juga meminta supaya perlakuan-perlakuan yang tidak baik kepada kita ini jangan didiamkan, harus dipersoalkan, tentu sudah ada jalur-jalurnya," imbuhnya.
"Kami memberikan dukungan mem-backup apa yang dibutuhkan NOC dan PBSI, kami mendorong itu, sangat jelas pernyataan kami," ujar Zainudin.
Baca Juga: All England 2021 - Belanda dapat Buah Manis Tiket Gratisan Greysia/Apriani
"BWF tidak profesional, BWF tidak transparan, BWF diskriminatif. Atas dasar itu, kami minta BWF direformasi," pungkasnya.
Pada Sabtu (20/3/2021) pagi WIB, manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja mendapat kabar bahwa Ahsan/Hendra dkk bisa dipulangkan lebih cepat dari sebelumnya.
"Alhamdulillah, setelah Pak Dubes, yaitu Pak Desra bertemu dengan pihak NHS, beliau mendapat izin dan putusan kami bisa lebih cepat pulang ke Indonesia," kata Ricky dikutip dari laman resmi PBSI.
Baca Juga: All England 2021 - Komentar Netizen Ini Hanya Mempermalukan Indonesia
"Kepulangan Tim Indonesia insya Allah dijadwalkan pada Minggu 21 Maret melalui London, karena tidak ada penerbangan dari Birmingham pada tanggal tersebut.
"Untuk transportasi dari Birmingham ke London akan dibantu KBRI, kami akan dijemput dan diantar hingga ke bandara nanti oleh Pak Desra, Dubes RI di London," imbuhnya.
Tim Indonesia bisa pulang ke Indonesia pada Minggu (21/3/2021) pukul 17.40 waktu setempat dengan pesawat Turkish Airlines TK1972 dari London ke Istanbul.
Setelah transit selama dua jam, penerbangan dilanjutkan dengan TK56 tujuan Istanbul ke Jakarta dan tiba pada Senin (22/3/2021) pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: All England Open 2021 - Kento Momota Berakhir Tragis di Tangan The Next Lee Chong Wei
Setelah menyelamatkan tim Indonesia pulang ke Tanah Air dengan lebih cepat, nampaknya Zainudin Amali masih akan menindaklanjuti pertanggungjawaban dari BWF.
Di mana sebelumnya, Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia), Raja Sapta Oktohari menilai BWF masih belum meminta maaf atas tragedi yang meimpa Ahsan/Hendra dkk.
"Kami melihat apa yang dilakukan BWF sangat tidak profesional, kami akan meneruskan masalah ini ke level paling tinggi hingga ke Pengadilan Arbitrase Internasional," kata Raja Sapta Oktohari (19/3/2021).
Baca Juga: All England Open 2021 - Kento Momota Berakhir Tragis di Tangan The Next Lee Chong Wei
"Sekali lagi, apa yang dilakukan (BWF) telah menyakiti perasaan masyarakat Indonesia khususnya pecinta badminton Indonesia yang merupakan aset terbesar di cabor badminton.
"Mereka harus meminta maaf kepada masyarakat Indonesia secara resmi dan harus ada pertanggung jawaban BWF terhadap atlet kita yang sampai hari ini (19/3/2021) masih di karantina.
"Kami juga akan meneruskan ini kepada stakeholder terutama OCA dan IOC suapaya memastikan masalah ini tidak terulang lagi," pungkasnya.
Source | : | kompas,BadmintonIndonesia,BWF Tournament Software |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Rara Ayu Sekar Langit |