Tim Indonesia Konon Dijegal di All England 2021, Praveen Jordan: Setuju!

Aziz Gancar Widyamukti Minggu, 28 Maret 2021 | 09:44 WIB
Greysia Polii (kiri) dan Praveen Jordan (kanan) berbicara kepada Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi, dalam acara Kamar Rosi pada Rabu (24/3/2021). (KOMPAS TV)

BolaStylo.com - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan, angkat bicara terkait insiden pengusiran tim bulu tangkis Indonesia dari All England 2021.

Tim bulu tangkis Indonesia memiliki kesempatan besar untuk merebut medali pada All England 2021 di Utilita Arena Bigmingham, Inggris.

Pasalnya, tim bulu tangkis Indonesia mengirimkan para pemain unggulannya ke turnamen All England 2021.

Nama-nama seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanajaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, hingga juara bertahan All England Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti masuk dalam skuad Indonesia.

Baca Juga: Babak Baru Kasus All England, Gugatan NOC ke CAS Bukan Ranah Kemenpora

Akan tetapi, ambisi tim Indonesia untuk menjuarai turnamen All England 2021 harus sirna setelah didepak oleh BWF.

Tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur saat turnamen All England 2021 menggelar pertandingan babak kesatu.

Penyebabnya ialah tim Indonesia mendapat email dari otoritas kesehatan Inggris, National Health Service (NHS).

Baca Juga: Marcus/Kevin Tak Perlu Kecewa Berlebihan Usai Diusir dari All England

Dalam surat tersebut, NHS menginformasikan bahwa tim Indonesia berada dalam satu pesawat dengan penumpang Covid-19 saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham.

Mengacu pada aturan pemerintah Indonesia, tim Indonesia diharuskan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

Alhasil, semua atlet dan ofisial tim Indonesia harus undur diri dari turnamen All England 2021.

Baca Juga: Soal Kisruh All England 2021, BWF Sebenarnya Tak Tahu Indonesia Dapat Email NHS

Diusirnya Praveen Jordan dan kawan-kawan memicu emosi dari para pencinta bulu tangkis di Tanah Air.

Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna, juga tak ketinggalan mengomentari kejadian menyakitkan yang dialami tim Indoensia.

Dalam konferensi pers di Gedung BPK RI, Jakarta, Kamis (18/3/2021), Agung menyebut ada upaya menjegal tim Indonesia untuk menjuarai All England 2021.

Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, saat memberikan keterangan pers terkait insiden All England Open 2021 di Gedung BPK RI, Jakarta, Kamis (18/3/2021).

"Maka saya katakan dengan persiapan kami sekarang, memang ini salah satu cara untuk membuat Indonesia tidak bisa jadi juara, adalah dengan tidak bisa bertanding," kata Agung, dikutip BolaStylo.com dari KOMPAS.com, Minggu (28/3/2021).

"Karena kalau kita bertanding, kita sangat berbahaya."

"Dan kita adalah kandidat juara, salah satu yang paling kuat dan sudah mengalahkan Inggris," ujar Agung menambahkan.

Baca Juga: Pasang Foto Pebulu Tangkis Indonesia, Akun Resmi BWF Diserbu Nyinyiran Netizen

Terkait dugaan tersebut, Praveen Jordan selaku atlet yang merasakan langsung dampak dari diusirnya tim Indonesia pun ikut berkomentar.

Praveen sepakat dengan adanya dugaan bahwa atlet Indonesia dijegal dalam ajang All England 2021.

Hal itu diungkapkan Praveen ketika diminta berbagi pandangan soal tudingan tersebut oleh host Kamar Rosi, Rosianna Silalahi, pada Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: All England 2021 - Usai Usir Marcus/Kevin dkk, Hidup BWF Tak Tenang

"By the way, waktu itu aku kan wawancara tuh sama Ketua PBSI. Beliau curiga banget ah ini mah cara-cara untuk menjegal atlet Indonesia karena kita sangat berbahaya. Lo pada setuju nggak sih?" kata Rosi.

"Setuju!," jawab Praveen.

Praveen lantas mengungkapkan alasannya sepakat dengan tudingan ada upaya tim Indonesia dijegal dalam turnamen All England 2021.

Baca Juga: Juara All England 2021, Lee Zii Jia Tantang Anthony Sinisuka Ginting

"Gimana mau percaya? Kita minta penjelasan (soal penumpang positif Covid-19) aja nggak dikasih tahu," kata Praveen.

"Terus yang harusnya akses yang kita jalani, dia yang menyalahi. Maksudnya apa? Lah kita mengikuti aturan yang sudah kalian buat ke kita, tapi kok kalian sendiri yang menyalahi aturan. Siapapun juga nggak bakal menerima," imbuhnya.

Di sisi lain, ganda putri Indonesia Greysia Polii punya pandangan berbeda dengan Praveen Jordan.

"Kalau saya setengah-setengah, karena memang di sini juga membenarkan bahwa kita dapat email dari UK Governmant. Itu memang ada benarnya, kita di rules-nya harus isolasi 10 hari. Jadi kita harus patuh sama aturan itu," kata Greysia.

"Di sini note-nya itu adalah perlakuannya. Dari perlakuannya itu mulai menimbulkan kecurigaan-kecurigaan yang lain," imbuhnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : Kamar Rosi
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan