Meski merasa tak ada yang salah dengannya, Carroll tetap pergi melakukan perawatan rehabilitasi.
Dan untung saja, setelah melakukan proses itu ia kini sudah mampu menangani kecanduannya pada alkohol.
Meski begitu, Carroll mengaku masi belum berhasil mengatasi depresinya secara keseluruhan.
Kadang-kadang, rasa depresi itu akan kembali muncul jika kondisi buruk terjadi pada karirnya.
Tapi, Carroll merasa itu adalah risiko dari pekerjaannya sebagai pesepak bola.
Source | : | Marca |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |