PBSI Panggil 87 Atlet, Media China Bandingkan Era Rionny Mainaky dan Susy Susanti

Aziz Gancar Widyamukti Selasa, 30 Maret 2021 | 10:19 WIB
Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo saat sempat bertanding di All England 2021 sebelum akhirnya dipaksa mundur. (Tangkap layar BWF)

"Pada tahun 2020 tidak banyak turnamen yang digelar karena pandemi. Jadi kami tidak bisa menilai sejauh mana pemain-pemain pelatnas ini berkembang. Makanya kami memutuskan untuk tidak terlalu mengubah susunan atlet," kata Rionny Mainaky dikutip BolaStylo.com dari laman resmi PBSI.

"Untuk Pratama, kami yakin mereka memiliki potensi yang besar jika terus dibina di Pelatnas. Untuk yang Utama kami berharap mereka tetap bisa bersaing di level atas. Itu dasar penilaian kami," tutur Rionny.

Baca Juga: Gegara Jawara Thailand, Nasib Tunggal Putri Indonesia Berubah Drastis

"Untuk yang tidak dipanggil lagi, ada beberapa pertimbangan yang diambil. Seperti ketidakmampuan bersaing hingga attitude di pelatnas," lanjut Rionny.

Pemanggilan 87 atlet ke Pelatnas Cipayung itu ternyata mendapat atensi dari media asal China, Aiyuke.

Dalam artikelnya, Aiyuke menyebut persaingan atlet Pelatnas Rionny Mainaky lebih ketat dibandingkan dengan era Susy Susanti.

Baca Juga: Juara All England 2021, Lee Zii Jia Tantang Anthony Sinisuka Ginting

"Berbeda dengan saat Susy Susanti menjadi Ketua Umum PBSI, Rionny Mainaky yang pernah menjabat sebagai pelatih ganda putra Jepang justru lebih ketat," tulis Aiyuke.

"Misalnya pemain seperti Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung yang akhir-akhir ini tampil kurang bagus, ditarik dari beberapa turnamen dan tetap berada di tim untuk pelatihan."

Jonatan Christie sempat ditarik dari dua turnamen di Eropa, yakni Swiss Open dan German Open sebelum mengalami penundaan.



Source : aiyuke.com
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan