Pernyataan Hendra Setiawan soal Sistem Skor 5x11 Disorot Media Asing

Aziz Gancar Widyamukti Senin, 5 April 2021 | 16:00 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, setelah laga semifinal BWF World Tour Finals 2020 di Impact Arena, Bangkok, Sabtu (30/1/2021). (Raphael Sachetat)

BolaStylo.com - Hendra Setiawan menjadi sorotan media asing usai mengomentari usulan perubahan sistem skor bulutangkis 5x11.

Wacana perubahan sistem skor dari format 3x21 menjadi 5x11 kembali mencuat setelah ada usulan dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Pada Minggu (4/4/2021), PBSI melalui rilis resmi mengumumkan bahwa mereka mengajukan usul tersebut kepada BWF selaku induk bulu tangkis dunia.

Ide perubahan skor bulu tangkis yang diusulkan PBSI ini tidak semata-mata muncul secara tiba-tiba.

Baca Juga: Hendra Setiawan Soroti Poin Penting di Balik Keuntungan Sistem Skor 5x11

Sebelumnya, wacana perubahan sistem skor sudah dicanangkan BWF saat Rapat Umum Tahunan pada 2018.

Akan tetapi, mayoritas peserta rapat menolak wacana perubahan tersebut.

Tim bulu tangkis Indonesia juga menjadi salah satu pihak yang menolak karena ketika itu BWF ingin segera menerapkan perubahan tersebut.

Baca Juga: Rugi Finansial Ahsan/Hendra di All England 2021 Disorot Media Asing

"Saat voting tahun 2018, kami memang menolak wacana perubahan sistem skor tersebut," kata Kabid Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto dikutip BolaStylo.com dari laman resmi PBSI.

"Itu karena saat itu BWF mau mengubah format secepat mungkin. Hanya ada tiga atau empat uji coba di turnamen kecil, lalu langsung diterapkan."

"Padahal saat itu kualifikasi Olimpiade 2020 akan dimulai. Bila menggunakan format baru, para pemain tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi."

Baca Juga: Buka-bukaan Ahsan/Hendra soal Kerugian di All England, Segini Biaya yang Ditanggung

"Selain itu, saat itu BWF juga mengajukan usulan tidak boleh ada pelatih yang mendampingi saat pertandingan. Tentu kita tolak," lanjutnya.

Setelah sempat menolak, belakangan PBSI mengusulkan perubahan sistem skor bulu tangkis 5x11.

"Saat itu beberapa negara menolak dan inginnya pembahasan ini dilanjutkan setelah Olimpiade. Lalu kami melakukan rapat dengan pengurus dan pelatih, ternyata format sistem skor 5X11 akan cocok bagi bulutangkis ke depannya."

Baca Juga: Sikap BWF soal Kejanggalan Laga Ahsan/Hendra di All England 2021

"Seperti para pemain tidak hanya mengandalkan stamina, durasi pertandingan bisa ditekan menjadi lebih singkat dan dipastikan laga akan seru dari awal," ungkap Rudy.

"Badminton Tiongkok juga sudah mencoba di kejuaraan nasional mereka bulan November 2020 dan statistiknya cukup baik," tambahnya.

"Maka dari itu kami mengajukan kembali wacana perubahan skor 5X11 untuk mengganti format 3X21."

Baca Juga: Jawara Baru All England 2021 Malaysia 'Dikurung' Demi Olimpiade 2020

"Tentunya setelah Olimpiade Tokyo mendatang, dimulai Januari 2022 dan uji coba selama satu tahun di seluruh level turnamen."

"Setelah satu tahun, kami juga mengusulkan harus ada feedback dari para pemain," tegas Rudy.

Wacana perubahan skor ini juga mendapat tanggapan dari pemain ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan.

Baca Juga: Juara All England 2021, Lee Zii Jia Tantang Anthony Sinisuka Ginting

Hendra secara pribadi mengaku setuju jika sistem skor 5x11 diterapkan dalam pertandingan bulu tangkis ke depannya.

Tanggapan Hendra itu rupanya mendapat respons dari media asal China, Aiyuke.

Dalam artikelnya, Aiyuke mengutip pendapat Hendra Setiawan soal plus dan minus menerapkan sistem skor 5x11.

"Bintang ganda putra Indonesia Hendra menyatakan dukungannya terhadap sistem 11 poin dalam sebuah wawancara."

"Saya pribadi setuju untuk beralih ke sistem poin 11. Dengan cara ini, waktu permainan akan sangat dipersingkat, dan juga bisa menghemat energi."

"Begitu kami bermain, kami harus segera siap."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : Badminton Indonesia,aiyuke.com
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan