BolaStylo.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, memberikan kecaman kepada para oknum yang melakukan aksi anarkistis usai final Piala Mepora 2021.
Kegagalan Persib Bandung menjadi juara Piala Menpora diikuti beberapa ketidakpuasaan beberapa oknum yang melancarkan kasi anarkitis.
Usai laga final leg kedua Piala Menpora 2021, oknum-oknum tersebut menyerbu Graha Persib.
Mereka meluapkan kekecewaan dengan melepari gedung dengan batu.
Selain itu, mereka juga merusak mengganggu beberapa pengendara mobil yang berpelat nomor B, Jakarta.
Bahkan anggota keluarga, Aqil Savik, kiper Persib pun ikut menjadi korban.
Melihat tindakan ini, Alberts tak tinggal diam.
Baca Juga: Tak Dipanggil TC Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa Ingin Shin Tae-yong Pusing
Dia melontarkan kecaman kepada seluruh pihak yang terlibat dalam aksi tersebut.
Alberts menegaskan pentingnya bagi pendukung tim untuk bisa mengapresiasi apa yang sudah berhasil diraih oleh klub kesayangan mereka.
"Saya rasa, sangat penting bagi mereka untuk belajar mengapresiasi kerja keras tim jika benar-benar mencintai klub yang didukung," kata Alberts.
Dia paham dengan rasa kecewa yang dirasakan oleh pendukung Persib.
Namun dia sangat tidak setuju jika perasaan itu diluapkan dengan tindakan bar-bar.
Bagi Alberts, apresiasi tidak hanya diberikan ketika tim menang tapi juga ketika kalah.
Justru saat tim kalah, mereka lebih butuh dukungan dari fans.
Baca Juga: Gagal Juara Piala Menpora, Persib Bandung Ternyata Sudah Mencapai Target
"Kalian mendukung klub, mengapresiasi kerja keras tim yang sudah melaju ke babak final. Klub itu sudah melangkah jauh dan kalian tidak bisa pergi keluar untuk merusak properti dan melakukan protes," tutur Alberts.
Alberts lalu menceritakan jika dirimnya mendapat pesan dari beberapa bobotoh.
Dia mengatakan jika pesan itu dari bobotoh yang sebenarnya, yang benar-benar memberikan dukungan kepada tim.
"Saya juga mendapat pesan dari para bobotoh yang sebenarnya dan mereka memberikan dukungan, mereka percaya masa depan tim dan kami juga belajar dari itu," ujar Alberts.
| Source | : | kompas |
| Penulis | : | Rara Ayu Sekar Langit |
| Editor | : | Rara Ayu Sekar Langit |