Pelatih Asal Brasil Sebut Kualitas Permainan Klub Indonesia Merosot di Piala Menpora

Rara Ayu Sekar Langit Jumat, 30 April 2021 | 14:32 WIB
Pemain Persija Jakarta, Taufik Hidayat berhadapan dengan penjaga gawang Persib Bandung, I Made Wirawan di final Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (25/4/2021). (SUCIRAHAYU/KOMPAS.COM)

BolaStylo.com - Pelatih asal Brasil, Jaino Matos, mengatakan bila permainan di Piala Menpora mengalami penurunan kualitas.

“Dari semua pertandingan yang saya tonton, jelas sekali terlihat penurunan drastis kualitas permainan,” ujar Jaino Matos.

Jaino Matos kemudian menjelaskan beberapa faktor yang membuat kualitas permainan menjadi menurun.

Salah satu yang disoroti adalah liburnya kompetisi selama satu tahun sehingga tim tak bisa mempersiapkan diri secara maksimal.

Pelatih yang ikut merintis Diklat Persib itu juga melihat adanya faktor kemampuan sebuh tim dalam memaksimalkan potensi mereka.

Faktor ini bisa dibagi menjadi faktor pelatihj, pemain, dan sarana prasarana.

Mator menjelaskan, pelatih harus tahu porsi latihan masing-masing pemain.

Baca Juga: Eks Pemain Real Madrid Akui Barcelona Biang Keladi dari Pengalaman Terburuknya di Sepak Bola

Sebagai setiap pemain memiliki stimulus yang berbeda.

Materi latihan juga harus disesuaikan dengan individu pemain.

“Apakah pelatih tahu porsi latihan setiap pemain? Setiap pemain punya ‘kepribadian’ stimulus dan porsi berbeda-beda. Materi latihannya juga berbeda-beda,” ujar Matos.

Selain itu, kesungguhan pemain juga harus dilihat.

“Satu lagi, apakah pemain latihan sungguh-sungguh? Itu tidak bisa dijawab tanpa GPS (alat ukur mobilitas pemain di dalam lapangan), dibantu dengan ahli yang bisa membaca dan kemudian dijadikan bahan untuk materi latihan,” tutur Matos.

Bagi Matos, waktu 20 hari cukup untuk tim meningkaykan kondisi pemain secara signifikan.

Hanya saja harus ada kesungguhan dari pelatih dan pemain.

Baca Juga: Ingin Ikuti Jejak Solskjaer, Janji Bruno Fernandes Menua di Man United

Penting adanya staf yang punya wawasan mengenai sports science dan perkembangannya.

Itu sebabnya, menurut Matos setiap tim harus punya departemen sports science.

“Makanya sangat dibutuhkan departmen sports science di tubuh klub. Demi menjaga kepentingan klub, minimal pemain seharusnya berlatih dan bermain dengan dedikasi 100 persen, sedangkan kenyataannya tidak sesuai ekspektasi,” tutur Matos.

Dia berharap, masukannya ini bisa menjadi pertimbangan bagi klub-klub sepak bola Indonesia.

Matos ingin klub tak hanya berorientasi pada menang dan kalah.

Dia ingin klub juga fokus pada pola latihan dan kesungguhan dalam bermain.

“Saya harap yang disampaikan ini bisa menjadi stimulus untuk memikirkan manajemen sepak bola. Selama ini orientasi klub hanya menang-menang-menang, beli pemain hebat. Kalau pola latihan dan kesungguhan tidak ada ya percuma,” kata Matos.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kualitas Permainan di Piala Menpora 2021 Dianggap Merosot Drastis"

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : kompas
Penulis : Rara Ayu Sekar Langit
Editor : Rara Ayu Sekar Langit
Video Pilihan