BolaStylo.com - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp sangsikan kemampuan Manchester City musim ini dalam meraih gelar Liga Inggris tanpa diperkuat bek andalan.
Juergen Klopp tak begitu mengakui kehebatan Manchester City mengalahkan Liverpool dalam meraih gelar Liga Inggris musim ini.
Jika dilihat di awal musim 2020-2021, Liverpool bersama Juergen Klopp tampil lebih meyakinkan sebagai kandidat peraih trofi juara.
Selain berstatus sebagai juara bertahan, skuat utama Liverpool terlalu perkasa untuk para lawan hingga mimpi buruk mendatangi mereka.
Bada cedera pemain bertahan The Reds menjadi awal bencana kesulitan Klopp memainkan strategi andalan dan menambal sulam kroposnya lini belakang.
Baca Juga: Liverpool Nir Trofi Musim Ini? Tentu Tidak, Gelar Ini Bisa Disabet
Klopp pun percaya diri mengulangi pernyataannya bahwa Man City tak akan mampu meraih gelar juara Liga Inggris jika diterpa badai cedera seperti Liverpool.
"Sebagus apa pun mereka, jika Man City kehilangan tiga bek tengah, mereka tidak akan memenangi liga," ucap Klopp dikutip Goal International.
"Tiga bek tengah United, tidak. Untuk seluruh musim juga, itulah kenyataanya. Namun ada satu hal yang perlu diingat dalam satu musim.
"Yakni Anda tidak dapat menghilangkan bagian negatif dari bagian positif lalu berkata bahwa kita nyaris berhasil," imbuhnya.
Baca Juga: Man United & Liverpool Gregetan Lihat Suksesor Ronaldo & Fernandes!
Liverpool seolah dibuat mati kutu dengan absennya para pemain penting di lini pertahanan seperti Virgil Van Dijk dan Joe Gomez.
Rekor tak terkalahkan The Reds di Stadion Anfield pun terpatahkan, Klopp yang menampik betapa mengerikannya dampak badai cedera yang dialami timnya.
"Saya katakan ketika kami kehilangan bek tengah kami, bisa dibilang semuanya. Kami mematahkan kaki, tetapi kami masih bisa memenangi pertandingan," ujar Klopp.
"Tidak selalu dengan cara meyakinkan, tetap kami masih bisa memenangi pertandingan dengan mencetak gol.
Baca Juga: Ada Kabar Baik di Balik Celaan Kostum Baru Liverpool untuk Musim Depan
"Pada saat itu kami bahkan memainkan gelandang menjadi bek tengah, itu mematahkan tulang punggung kami.
"Strategi berubah, para pemain muda belum siap bermain menjadi bek tengah. Sehingga para gelandang harus siap melakukannya, kadang sebagai bek tengah.
"Kami juga kehilangan ritme dengan tiba-tiba, namun tidak setiap saat. Sebuah tim sepak bola seperti orkestra, di mana banyak orang yang bekerja.
"Dan jika kehilangan satu bagian, maka mungkin masih bisa dilanjutkan tetapi jika kehilangan lebih dari satu, itu akan menjadi sulit.' imbuhnya.
Baca Juga: Sumbang Satu Gol di Kemenangan Liverpool, Nath Phillips Ungkap Satu Fakta
Source | : | Goal International |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |