Kematian Markis Kido sendiri menjadi kehilangan besar bagi Indonesia menjelang persiapan Olimpiade Tokyo 2020.
"Meninggalnya Kido merupakan sebuah kehilangan besar bagi dunia bulutangkis Indonesia yang tengah menghadapi Olimpiade Tokyo," ucap Agung.
Agung Firman berpesan supaya para atlet bulu tangkis Indonesia bisa mengikuti jejak Markis Kido berprestasi di ajang Olimpiade.
"Semoga suri teladan, semangat juang, prestasi besar, dan etos kerja yang telah ditunjukkan Markis Kido selama ini, bisa menginspirasi para pemain-pemain bulutangkis Indonesia untuk mengikuti jejak almarhum," pesan Ketum PBSI itu.
Baca Juga: Putranya Meninggal di Lapangan Bulu Tangkis, Ibu Markis Kido: Sepertinya Memang Maunya
Ia menegaskan bahwa Markis Kido patut disebut legenda bulu tangkis dengan berbagai prestasi diraihnya bagi Indonesia.
"Dengan prestasi besar seperti juara dunia 2007 di Kuala Lumpur, medali emas Olimpiade Beijing 2008, dan emas Asian Games 2010 Guangzhou bersama Hendra Setiawan, nama Kido begitu harum di pentas dunia,” kata Agung.
“Kami keluarga besar bulutangkis Indonesia dan PBSI ikut berduka cita dan merasa kehilangan besar dengan berpulangnya Markis Kido," pungkasnya.
Lewat pesan tersebut, kabar duka meninggalnya Markis Kido dapat dijadikan semangat bagi para Atlet Indonesia saat ini, khususnya di sektor ganda putra untuk kembali merebut medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Markis Kido Meninggal Dunia Sebelum Mendapat Perawatan di Rumah Sakit