BolaStylo.com - Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar PBSI menunjukan kekuatan dua pasangan ganda putra Indonesia menjanjikan namun masih riskan atau beresiko.
PBSI telah selesai menggelar pertandingan simulasi para atlet yang akan bermain di Olimpade Tokyo 2020.
Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 digelar selama dua hari (17-18 Juni 2021) di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Dari hasil simulasi, terlihat kekuatan menjanjikan dari wakil Indonesia yang akan bermain di Olimpiade, terutama dari sektor ganda putra.
Seperti diketahui, Indonesia akan mengirimkan dua ganda putra terbaiknya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Meski Marcus/Kevin dan Hansan/Hendra menjanjikan, jika dilihat dari hasil simulasi kemarin keduanya masih agak riskan atau beresiko dalam mengikuti.
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan kedua pasangan setelah melakoni simulasi yang diadakan PBSI.
Baca Juga: Dibuat Kaget Pramudya/Yeremia, Kevin Sanjaya: Masih Banyak yang Harus Diperbaiki
Bertanding di hari pertama, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan secara mengejutkan kalah dari pasangan kejutan, Moh Reza Pahlevi Isfahani/Muhammad Rian Ardianto.
Mengejutkannya ialah, sejatinya pasangan yang akan diadu dengan Ahsan/Hendra adalah Fajar Alvian/Muhammad Rian Ardianto.
Namun, Fajar dalam kondisi tidak siap bertanding dan secara dadakan Moh Reza Pahlevi yang bersedia dipasangkan dengan Rian untuk jadi lawan tanding The Daddies.
Siapa sangka, permainan agresif yang ditunjukan pasangan kejutan ini efektif mengalahkan seniornya yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
Baca Juga: Hasil Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 Hari Pertama - Ahsan/Hendra Belum Setel, Jojo Susah Payah Menang
Riskannya ialah, Ahsan/Hendra mengakui bahwa mereka belum setel karena belum menemukan pola permainan terbaiknya.
"Memang harus diakui lawan bermain cukup baik hari ini," kata Ahsan dikutip BolaStylo dari PBSI.
"Selain itu kami juga belum menemukan pola permainan yang kami mau, masih banyak menunggu bola dan mainnya masih panjang-panjang," ungkap Hendra menambahkan.
Di sisi lain, Marcus/Kevin yang bermain di hari kedua berhasil menang atas Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Baca Juga: Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 - Dapat Kabar Buruk, Ahsan/Hendra Soroti Keuntungan Ini
Pramudya/Yeremia, yang menjadi juara Spain Masters 2021 kalah dari Minions lewat rubber game dnegan skor 21-18, 14-21, 16-21.
Tak seperti Ahsan/Hendra yang menelan kekalahan, Marcus/Kevin dapat disebut riskan karena merasa belum puas 100 persen dengan permainan yang mereka tunjukan.
"Kalau puas 100% sih belum, masih banyak yang harus diperbaiki dan dievaluasi, pola permainan juga belum nemu banget. Ya lebih ke teknis," kata Kevin.
Meski begitu, kedua pasangan tersebut sadar bahwa masih ada waktu untuk memperbaiki permainan mereka sebelum Olimpiade Tokyo dimulai.
"Bagi kami, pertandingan ini sangat bagus, jadi kami bisa mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang masih ada," kata Hendra yang optimis meningkatkan permainannya.
"Di sisi dua setengah minggu sebelum berangkat, kami akan perbaiki semua kekurangan itu," imbuhnya.
Baca Juga: Menuju Olimpiade Tokyo 2020 - PBSI Siapkan Simulasi Marcus/Kevin dkk
"Tidak adanya pertandingan mungkin memang membuat kami belum menemukan irama permainan lagi," ungkap Ahsan menimpali.
"Dari sini, kami bisa belajar untuk lebih siap lagi ke depan," pungkasnya.
Lebih dari itu, Marcus/Kevin yang menyandang predikat sebagai ganda putra nomer satu dunia ditargetkan meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020.
Ditargetkan meraih medali emas Olimpiade menjadi beban tersendiri bagi Marcus/Kevin, mereka memiliki cara sendiri untuk meredamnya.
"Faktor paling penting adalah menjaga mental dan tekanan. Harus bisa kontrol emosinya. Kami ditarget emas tapi tidak ada yang jamin bisa dapat kan?
Jadi sebisa mungkin dijaga hatinya agar tidak menggebu-gebu pengen, nanti takutnya malah kepikiran dan kalah," pungkas Marcus.
Baca Juga: Dibuat Kaget Pramudya/Yeremia, Kevin Sanjaya: Masih Banyak yang Harus Diperbaiki
Berikut hasil lengkap simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang diadakan PBSI pada 16-17 Juni 2021 di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Rabu 16 Juni 2021
Ganda Campuran:Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja vs Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, 11-21, 21-13, 21-15
Tunggal Putra:Jonatan Christie vs Chico Aura Dwi Wardoyo, 21-17, 23-25, 21-10
Ganda Putri:Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto vs Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani, 21-18, 16-21, 11-8 (ret)
Tunggal Putri:Putri Kusuma Wardani vs Nandini Putri Arumni, 21-9, 21-16
Ganda Putra:Muhammad Rian Ardianto/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, 21-23, 21-13, 21-16.
Kamis 17 Juni 2021
Ganda Campuran:Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti vs Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, 23-25, 13-21
Tunggal Putri:Gregoria Mariska Tunjung vs Ester Nurumi Tri Wardoyo, 12-21, 21-13, 11-21
Tunggal Putra:Anthony Sinisuka Ginting vs Shesar Hiren Rhustavito, 21-13, 19-21, 7-21
Ganda Putri:Greysia Polii/Apriyani Rahayu vs Nita Violina Marwah/Putri Syaikah, 21-10, 27-25
Ganda Putra:Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, 18-21, 21-14, 21-16