Euro 2020 - Ini Kesalahan Didier Deschamps yang Membuat Prancis Terlempar Menyakitkan

Eko Isdiyanto Selasa, 29 Juni 2021 | 09:33 WIB
Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, bersalaman dengan Kylian Mbappe seusai laga 16 besar EURO 2020 kontra timnas Swiss di Stadion National Arena Bucharest, Senin (28/6/2021). (TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL)

BolaStylo.com - Pelatih Didier Deschamps mengakui kesalahan ada di dirinya hingga Prancis kalah dari Swiss di babak 16 besar Euro 2020, Selasa (29/6/2021).

"Hasil pertandingan begitu kejam. Kami telah memberikan segalanya, tapi harus menerima kekalahan," kata Deschamps.

"Ini menyakitkan, tapi mungkin kami tak pantas melaju ke babak berikutnya. Saya salah pada apa yang kami lakukan di babak pertama," akunya.

Sempat unggul 3-1 hingga menit ke-75, Prancis gagal mempertahankannya.

Swiss akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3, memaksakan perpanjangan waktu dan akhirnya harus diakhiri dengan adu penalti.

Baca Juga: Perancis Tumbang di EURO 2020, Anak Emas PSG Jadi Biang Keroknya!

Pada adu penalti, Swiss justru lebih sempurna, sukses menkonversi 5 tendangan penalti menjadi gol.

Sedangkan, penendang terakhir Prancis yang juga bintang utama, Kylian Mbappe, gagal hingga Prancis kalah 4-5 dan pulang kampung.

Mimpi Prancis untuk menyandingkan Piala Dunia dan Piala Eropa seperti era Didier Deschamps pada 1998 (Piala Dunia) dan 2000 (Piala Eropa), kandas.

Setelah unggul 3-1, Prancis memang tampak kelewat percaya diri, bahkan nyaris tak melakukan perubahan berarti.

Baca Juga: Eks Liverpool, Donny van de Beek Rekrutan Gagal Mancester United

Ini dibaca benar oleh Swiss yang tampil kompak dan penuh semangat.

"Prancis berpikir mereka akan menang 3-1," kata kapten Swiss, Granit Xhaka.

Karena itu, PRancis tampak kendor dan dimanfaatkan Swiss.

Haris Seferovic kemudian mencetak gol keduanya pada menit ke-81, mengubah kedudukan 3-2.

Di menit terakhir, Mario Gavranovic gantian mencetak gol dan memaksa kedudukan imbang 3-3, dan itu menjadi awal kehancuran Prancis.

Baca Juga: Bruno Fernandes Mejan di Portugal, Semua Gara-gara Manchester United

Keputusan Didier Deschamps pada pertandingan itu dianggap sebagai pangkal kegagalan Prancis.

Memasang 3 defender dalam formasi 3-4-1-2, merupakan keanehan. Sebab, Prancis tak bagus tanpa 2 bek sayap.

Mungkin ini karena Lucas Digne cedera dan Lucas Hernandez kurang fit, tapi formasi itu sangat riskan.

Apalagi, Deschamps sudah pernah mencoba dalam 18 bulan terkahir saat lawan Albania, Serbia, dan Kroasia.

Baca Juga: Alasan Shin Tae-yong Pulang Kampung ke Korsel saat Pelatnas Timnas Dimulai

Hasilnya, Prancis tampil buruk dan kesulitan menahan serangan lawan.

Entah kenapa dia masih nekat menggunakan strategi itu di saat penting.

Apalagi, formasi 3-4-1-2 sangat sulit dipraktikkan dan dikontrol, apalagi ternyata Prancis tak pernah melatih formasi ini sebelum Euro 2020.

Keanehan lain, Clement Lenglet yang tak pernah bermain semenit pun dalam 2 pertandingan pra-Euro 2020 maupun di babak penyisihan grup, tiba-tiba dimainkan sebagai bek tengah.

Baca Juga: Dengar 3 Turnamen Akan Digelar di Bali, Indonesia, Begini Reaksi Sumringah Para Pebulu Tangkis Luar Negri

Di sampingnya ada Raphael Varano dan Presnel Kimpembe.

Benjamin Pavard yang seorang center-back, justru dipasang di sayap kanan dan Adrien Robiot di sayap kiri.

Raphael Varane mengisyaratkan betapa sulitnya mereka bermain.

"Kami hanya bereaksi. Kami benar-benar tampil kacau di babak pertama. Tak ada yang bisa dikatakan selain itu. Ini benar-benar saat yang sulit," kata Varane.

Baca Juga: Kebiasaan Minum Kopi di Pagi Hari Ternyata Bisa Cegah Penyakit Kronis

Pada babak kedua, Deschamps memasukkan Kingsley Coman dan Prancis bermain dengan formasi tradisional 4-4-2.

Keadaan membaik dan Prancis yang di babak pertama tertinggal 0-1, berbalik unggul 3-1.

Namun, di saat unggul, perubahan yang dilakukan Deschamps justru dinilai sebagai ide yang buruk.

Dia justru menarik gelandang pekerja Antoine Griezman dan digantikan Moussa Sissoko.

Baca Juga: Doyan Cumi? Ini Beberapa Manfaat dan Cara Olah yang Benar

Keputusannnya tidak menarik salah satu dari Mbappe atau Karim Benzema untuk memperkuat pertahanan di saat unggul 3-1, juga dinilai sebagai kesalahan.

Ketika dipertanyakan soal formasi, Deschamps tak mau banyak menjawab.

"Apakah hasilnya akan lebih baik jika menggunakan formasi berbeda? Saya yang mengambil tanggung jawab," tegasnya.

"Ketika tim menang, itu karena pemain. Ketika kalah, itu tanggung jawab saya. Para pemain bersama saya," tambah Deschamps.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : BolaSport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan